Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) dan Perum Bulog resmi menjalin kerja sama strategis untuk mendukung pengembangan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan toko kelontong yang masuk ke jaringan Sampoerna Retail Community (SRC). Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat distribusi kebutuhan pangan pokok, mulai dari beras hingga minyak goreng, dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Saat ini, Bulog memiliki 21.000 RPK yang tersebar hingga ke tingkat RT di seluruh Indonesia. Bulog berharap kerja sama dengan SRCIS dapat memperluas jaringan distribusi komoditi pangan Bulog melalui toko-toko kelontong anggota SRC serta meningkatkan skala bisnis RPK.
“Bulog berkolaborasi dengan SRCIS untuk mendukung pengembangan usaha Toko SRC dengan memberikan kesempatan bagi toko-toko kelontong tersebut untuk menjadi outlet Rumah Pangan Kita (RPK). Selain menawarkan peluang pengembangan bisnis, kami percaya kesempatan ini dapat membantu memperluas cakupan distribusi produk-produk BULOG melalui Toko-Toko SRC,” jelas Febby dalam keterangan resminya, Kamis (9/1).
Febby menambahkan, sebagai tahap awal, kerja sama ini akan dimulai di lingkup area Jawa Tengah dengan kemungkinan perluasan ke daerah-daerah lain di masa depan.
"Harapan besar kami adalah terdistribusinya pangan berkualitas yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan harga yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah untuk mencapai stabilisasi harga pangan nasional," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur SRCIS, Romulus Sutanto, mengapresiasi inisiatif Perum Bulog dalam kerja sama RPK dan Visibilitas Produk Bulog. Menurutnya, kolaborasi ini sejalan dengan visi SRCIS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya toko kelontong.
"Kerja sama antara Perum Bulog dan SRCIS ini juga selaras dengan program Pemerintah terkait ketahanan pangan nasional. Saya meyakini bahwa hal ini akan semakin menegaskan posisi SRC sebagai salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia," tegasnya.
Ia juga menjelaskan, selama lebih dari 16 tahun, SRCIS telah secara konsisten menjalankan program pembinaan dan pengembangan UMKM toko kelontong secara konsisten melalui program SRC. Tak hanya itu, SRC juga telah memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dalam hasil riset Kompas Gramedia (KG) Media pada tahun 2023 yang memperkirakan bahwa omzet Toko SRC secara keseluruhan pada tahun 2022 mencapai Rp236 triliun atau setara dengan 11,4% Produk Domestik Bruto (PDB) Retail Nasional 2022.
”Program RPK dan Visibilitas Produk BULOG akan semakin mendukung kontribusi Toko SRC bagi masyarakat. Kedua program tersebut selaras dengan semangat Toko SRC sebagai Solusi Belanja Harian yang dekat dengan masyarakat. Kami berharap kerja sama ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan pokok,” cetusnya. (Z-11)
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
PERUM BULOG dan PT SRCIS meresmikan kerja sama strategis untuk memperluas distribusi produk pangan BULOG melalui jaringan RPK dan toko kelontong SRC.
PERUSAHAAN Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mendorong gerai atau outlet Rumah Pangan Kita (RPK) dapat berkembang secara masif.
Perum Bulog melibatkan sebanyak 21 ribu Rumah Pangan Kita untuk menyalurkan bahan pangan ke pelosok negeri. Langkah itu dilakukan guna memastikan ketersediaan pangan aman bagi masyarakat.
Agen Rumah Pangan Kita (RPK) memiliki sistem yang sederhana sehingga masyarakat dapat berjualan dari rumah tanpa perlu modal besar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved