Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Sektor Ekraf Jadi Mesin Baru Pertumbuhan, Dimotori Fesyen, Kriya, dan Kuliner

Iis Zatnika
09/1/2025 13:27
Sektor Ekraf Jadi Mesin Baru Pertumbuhan, Dimotori Fesyen, Kriya, dan Kuliner
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat melantik 7 pejabat tinggi madya di lingkungan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di Jakarta, Senin (6/1).(Dok Kemenekraf)

Sektor ekonomi kreatif (ekraf) diproyeksikan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi, dengan tiga subsektor yang menjadi motor utama, yaitu fesyen, kriya, dan kuliner. Harapan itu dilatarbelakangi pencapaian sektor ekraf pada satu dekade, yang terlihat dari perbandingan kontribusi pada PDB pada 2013 Rp700 triliun, meningkat pesat menjadi Rp1.400 triliun pada 2023.

Sektor ekraf setiap tahunnya diharapkan akan terus bertumbuh, hingga mencapai target 8,37% pada 2029, pertumbuhan ekspor 5,96%, penyerapan tenaga kerja sebanyak 27.66 juta orang, dan pertumbuhan investasi ekraf 8,08%.

Demikian diungkapkan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat melantik 7 pejabat tinggi madya di lingkungan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di Jakarta, Senin (6/1).

Pejabat tinggi madya yang dilantik antara lain Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf Cecep Rukendi, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu, Staf Ahli Bidang Riset, Pendidikan, dan Hubungan Kelembagaan Dian Permanasari, dan Staf Ahli Bidang Pendanaan dan Pembiayaan Restog Krisna Kusuma.

“Sektor ekonomi kreatif harus digelorakan sebagai the new engine of growth. Para pejabat yang dilantik harus menjadi komponen utama mesin, mampu berkolaborasi dan bersinergi secara terstruktur, serta terorganisasi dengan berbagai pihak, dan melakukan tata kelola yang baik. Bangunlah budaya kerja yang profesional, transparan, dan inovatif,” ujar Teuku Riefky.

Teuku Riefky memaparkan, dari 8 misi Asta Cita Prabowo-Gibran, ekraf disebutkan secara tegas dalam misi ke-2 dan ke-3. Pada Asta Cita kedua, secara eksplisit dinyatakan bahwa pemerintah mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif, yang posisinya setara dengan prioritas pemerintah lain, seperti swasembada pangan, energi, dan air.

Sebelumnya, Teuku Riefky memproyeksikan setidaknya terdapat tiga tren ekraf pada 2025 yaitu, pertama, local is the new luxury, menonjolkan kebanggaan terhadap produk dan budaya nusantara dengan standar kualitas dunia. Tren kedua, experiential experience kuliner yang menawarkan sensasi baru dalam menjelajahi cita rasa kuliner khas nusantara. Ketiga, revolusi mode yang menekankan pada keberlanjutan dan visi masa depan industri yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan dari serat alami.

"Keseluruhan tren ini mencerminkan arah ekonomi kreatif yang berorientasi pada inovasi, keberlanjutan, dan relevansi budaya di tengah era digital," ujar Riefky.

Selain kriya, kuliner, dan fesyen , subsektor ekraf juga terdiri atas arsitektur, film, fotografi, seni rupa, produk, aplikasi, game, televisi dan radio, pertunjukan, desain interior, periklanan, penerbitan, DKV, dan musik. (X-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik