Anggaran Dipangkas, Kemenekraf Andalkan Swasta untuk Jalankan Program

Mengalami pemangkasan anggaran dari semula Rp279 Miliar dan kini hanya memiliki dana Rp180 Miliar untuk 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Kolaborasi itu dijalankan dengan swasta dan kampus agar tetap bisa menjalankan program kerjanya.

"Dana yang kami terima itu kami amankan dulu untuk belanja pegawai, termasuk tunjangan kinerjanya. Agar program-program yang ada tetap bisa jalan, kami berkolaborasi. Konsep dan data base bisa dari kementerian, anggaran dari swasta. Itu sudah berjalan," kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat ditemui media dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi madya Kemenekraf di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Rabu (19/2) .

Teuku Riefky mencontohkan program pelatihan Emak-Emak Matic atau Emak-Emak Melek Teknologi yang dilaksanakan di Malang, Jawa Timur, Kamis (13/2) yang menggandeng Shopee Indonesia. Program pelatihan ini mengajarkan mereka berbisnis di ekosistem e-commerce dari manapun, termasuk dengan menjalankan program afiliasi. Program ini juga akan hadir di 10 kota lainnya hingga akhir 2025 dan menjangkau ribuan ibu rumah tangga. Kegiatan serupa juga akan dilakukan bersama perusahaan e-commerce lainnya, termasuk TikTok.

Agenda lainnya, lanjut Teuku Riefky, pascapelantikan kepala daerah di 514 kabupaten/ kota dan 38 provinsi, serta dilakukannya pembekalan di Magelang, Jawa Tengah, pihaknya mendapat kesempatan untuk berbicara. "Kami akan membawakan materi tentang pentingnya pembangunan sektor ekraf sehingga dibutuhkan pendirian dinas ekraf di daerah." (X-8)