Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai sebesar 1,57% secara tahunan (yoy) pada Desember 2024. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal mengungkapkan, inflasi yang rendah itu akibat lemahnya permintaan masyarakat.
Inflasi yang rendah, sambungnya, sejatinya sudah bisa diperkirakan mengingat daya beli masyarakat yang terus turun dalam setahun terakhir, utamanya kelompok masyarakat kelas menengah.
"Inflasi yang rendah ini, walau ada pengaruh dari suplai, tapi lebih banyak karena pelemahan permintaan domestik di 2024. Ini ketika kita berbicara inflasi tahunannya," ujar Faisal saat dihubungi, Kamis (2/1).
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai sebesar 1,57% secara tahunan (yoy) pada Desember 2024. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal mengungkapkan, inflasi yang rendah itu akibat lemahnya permintaan masyarakat.
Inflasi yang rendah, sambungnya, sejatinya sudah bisa diperkirakan mengingat daya beli masyarakat yang terus turun dalam setahun terakhir, utamanya kelompok masyarakat kelas menengah.
"Inflasi yang rendah ini, walau ada pengaruh dari suplai, tapi lebih banyak karena pelemahan permintaan domestik di 2024. Ini ketika kita berbicara inflasi tahunannya," ujar Faisal saat dihubungi, Kamis (2/1).
Maka dari itu, untuk menjaga angka inflasi di 2025, Faisal merekomendasikan agar pemerintah menaikkan permintaan domestik dengan memperkuat daya beli masyarakat.
"Karena dengan permintaan yang lebih kuat, daya beli yang lebih baik, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menggerakkan sektor-sektor produksi dan usaha. Jadi, tidak sepenuhnya inflasi yang rendah ini baik. Dalam konteks ini, justru banyak catatan yang kurang baik dengan inflasi yang lebih rendah bahkan dibandingkan dengan kondisi pandemi," imbuhnya.
Saat pandemi covid-19 pada 2020 dan 2021, saat itu inflasi tahunan sebesar 1,67% dan 1,86%. Di masa pandemi, permintaan masyarakat masih cukup tinggi.
Sementara itu, untuk inflasi bulanan Desember (<i>month to month) yang berada di angka 0,44%, Faisal menyebut bahwa hal itu wajar terjadi karena adanya momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tapi yang menjadi perhatian adalah setelah tahun baru nanti seperti apa? Kalau daya belinya ini masih belum naik, ya inflasinya akan kembali anjlok karena pelemahan dari sisi daya belinya pasca-Tahun Baru," pungkasnya. (Fal/E-2)
Maka dari itu, untuk menjaga angka inflasi di 2025, Faisal merekomendasikan agar pemerintah menaikkan permintaan domestik dengan memperkuat daya beli masyarakat.
"Karena dengan permintaan yang lebih kuat, daya beli yang lebih baik, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menggerakkan sektor-sektor produksi dan usaha. Jadi, tidak sepenuhnya inflasi yang rendah ini baik. Dalam konteks ini, justru banyak catatan yang kurang baik dengan inflasi yang lebih rendah bahkan dibandingkan dengan kondisi pandemi," imbuhnya.
Saat pandemi covid-19 pada 2020 dan 2021, saat itu inflasi tahunan sebesar 1,67% dan 1,86%. Di masa pandemi, permintaan masyarakat masih cukup tinggi.
Sementara itu, untuk inflasi bulanan Desember (month to month) yang berada di angka 0,44%, Faisal menyebut bahwa hal itu wajar terjadi karena adanya momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tapi yang menjadi perhatian adalah setelah tahun baru nanti seperti apa? Kalau daya belinya ini masih belum naik, ya inflasinya akan kembali anjlok karena pelemahan dari sisi daya belinya pasca-Tahun Baru," pungkasnya. (Fal/E-2)
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved