Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai sebesar 1,57% secara tahunan (yoy) pada Desember 2024. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal mengungkapkan, inflasi yang rendah itu akibat lemahnya permintaan masyarakat.
Inflasi yang rendah, sambungnya, sejatinya sudah bisa diperkirakan mengingat daya beli masyarakat yang terus turun dalam setahun terakhir, utamanya kelompok masyarakat kelas menengah.
"Inflasi yang rendah ini, walau ada pengaruh dari suplai, tapi lebih banyak karena pelemahan permintaan domestik di 2024. Ini ketika kita berbicara inflasi tahunannya," ujar Faisal saat dihubungi, Kamis (2/1).
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai sebesar 1,57% secara tahunan (yoy) pada Desember 2024. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal mengungkapkan, inflasi yang rendah itu akibat lemahnya permintaan masyarakat.
Inflasi yang rendah, sambungnya, sejatinya sudah bisa diperkirakan mengingat daya beli masyarakat yang terus turun dalam setahun terakhir, utamanya kelompok masyarakat kelas menengah.
"Inflasi yang rendah ini, walau ada pengaruh dari suplai, tapi lebih banyak karena pelemahan permintaan domestik di 2024. Ini ketika kita berbicara inflasi tahunannya," ujar Faisal saat dihubungi, Kamis (2/1).
Maka dari itu, untuk menjaga angka inflasi di 2025, Faisal merekomendasikan agar pemerintah menaikkan permintaan domestik dengan memperkuat daya beli masyarakat.
"Karena dengan permintaan yang lebih kuat, daya beli yang lebih baik, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menggerakkan sektor-sektor produksi dan usaha. Jadi, tidak sepenuhnya inflasi yang rendah ini baik. Dalam konteks ini, justru banyak catatan yang kurang baik dengan inflasi yang lebih rendah bahkan dibandingkan dengan kondisi pandemi," imbuhnya.
Saat pandemi covid-19 pada 2020 dan 2021, saat itu inflasi tahunan sebesar 1,67% dan 1,86%. Di masa pandemi, permintaan masyarakat masih cukup tinggi.
Sementara itu, untuk inflasi bulanan Desember (<i>month to month) yang berada di angka 0,44%, Faisal menyebut bahwa hal itu wajar terjadi karena adanya momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tapi yang menjadi perhatian adalah setelah tahun baru nanti seperti apa? Kalau daya belinya ini masih belum naik, ya inflasinya akan kembali anjlok karena pelemahan dari sisi daya belinya pasca-Tahun Baru," pungkasnya. (Fal/E-2)
Maka dari itu, untuk menjaga angka inflasi di 2025, Faisal merekomendasikan agar pemerintah menaikkan permintaan domestik dengan memperkuat daya beli masyarakat.
"Karena dengan permintaan yang lebih kuat, daya beli yang lebih baik, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menggerakkan sektor-sektor produksi dan usaha. Jadi, tidak sepenuhnya inflasi yang rendah ini baik. Dalam konteks ini, justru banyak catatan yang kurang baik dengan inflasi yang lebih rendah bahkan dibandingkan dengan kondisi pandemi," imbuhnya.
Saat pandemi covid-19 pada 2020 dan 2021, saat itu inflasi tahunan sebesar 1,67% dan 1,86%. Di masa pandemi, permintaan masyarakat masih cukup tinggi.
Sementara itu, untuk inflasi bulanan Desember (month to month) yang berada di angka 0,44%, Faisal menyebut bahwa hal itu wajar terjadi karena adanya momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Tapi yang menjadi perhatian adalah setelah tahun baru nanti seperti apa? Kalau daya belinya ini masih belum naik, ya inflasinya akan kembali anjlok karena pelemahan dari sisi daya belinya pasca-Tahun Baru," pungkasnya. (Fal/E-2)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved