Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2024 Kembali Lampaui Target

Denny Parsaulian Sinaga
21/12/2024 08:00
Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2024 Kembali Lampaui Target
Realisasi penerima BPBL 2024.(DOK ESDM)

PADA 2024 ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 150.000 rumah tangga untuk menerima manfaat dari program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Namun, faktanya, hingga Desember 2024, realisasi program BPBL mencatat sebanyak 155.429 rumah tangga (103,61%) telah mendapatkan bantuan tersebut. Ini berarti program yang dilaksanakan Kementerian ESDM tersebut telah melampaui target. Hal itu merupakan sesuatu yang membanggakan. Program BPBL kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan capaian melampaui target.

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan akses listrik melalui program BPBL sejak 2022. Pada 2022, dari target 80.000 rumah tangga terealisasi 80.183 rumah tangga atau tercapai 100,22%.

Capaian BPBL di tahun 2023 pun melampaui target. Dari target 125.000 rumah tangga, penerima manfaat BPBL terealisasi 131.600 rumah tangga (105,28%). Program sambung listrik  gratis untuk masyarakat tidak mampu ini menyasar lebih banyak provinsi di tahun ini.

Pada 2022, program BPBL menyasar 22 provinsi, lalu naik menjadi 32 provinsi di 2023. Angka itu kembali naik menjadi 36 provinsi pada 2024. Program ini merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dan mitra kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Pemerintah menugasi PT PLN (Persero) untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan program BPBL.

Dirjen Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu, Jumat (20/12), di Jakarta, mengatakan pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus berupaya memperluas akses listrik hingga ke desa-desa dan daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T) agar kebutuhan listrik tidak hanya terpenuhi di perkotaan dan sektor industri, tetapi juga di seluruh pelosok negeri. “Kami berharap ke depan seluruh kebutuhan listrik masyarakat dapat sepenuhnya dilayani oleh PLN,” ujar Jisman. 

Lebih lanjut Jisman menyampaikan rasio elektrifikasi (RE) telah mencapai 99,82% hingga September 2024. RE merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang berlistrik dengan total rumah tangga se-Indonesia.

Masih terdapat 0,18% rumah tangga belum berlistrik, yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil (remote area) khususnya daerah 3T. Selain itu, masih terdapat pula masyarakat yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan yang sudah ada jaringan listrik PT PLN (Persero) di depan rumah mereka, tapi belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN.

“Masih banyak masyarakat yang menyalur listrik ke tetangga karena tidak mampu membayar biaya pasang baru listrik. Program BPBL yang diberikan gratis ini merupakan upaya untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat kurang mampu,” ujar Jisman.

Selain menambah jumlah pelanggan PLN, program BPBL ini diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan, pengujian instalasi, penerbitan sertifikat laik operasi (SLO), serta  penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.

“Melalui program ini, kami berharap susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang,” pungkas Jisman.

Dukungan PLN Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti menyampaikan bahwa penyambungan listrik gratis melalui program BPBL merupakan wujud nyata penerapan sila kelima Pancasila. Menurut Edi, program ini diharapkan dapat berlanjut untuk mempercepat elektrifi kasi di Indonesia, sehingga masyarakat yang sebelumnya belum menikmati listrik segera mendapat akses listrik.

“Semoga program ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, tentunya bisa meningkatkan taraf hidupnya,” ujar Edi saat penyalaan pertama program BPBL di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, beberapa waktu lalu. 

Program BPBL ini merupakan bukti dukungan badan usaha milik negara (BUMN) dalam mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100%.Kriteria dari calon penerima BPBL ialah belum tercatat sebagai pelanggan PLN, berdomisili di daerah yang tersedia jaringan tegangan rendah, terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di wilayah 3T dan/atau berdasarkan hasil validasi rumah tangga oleh kepala desa/lurah/perangkat desa yang setara.

“Dapat kami sampaikan bahwa PT PLN (Persero) beserta mitra telah berhasil melaksanakan pengadaan dan pemasangan BPBL tahun anggaran 2022 dan 2023 di 32 provinsi,” ungkap Edi.

PLN berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia bekerja sama dan berkolaborasi untuk mendukung program BPBL. Dengan adanya program BPBL ini, masyarakat yang sebelumnya memiliki keterbatasan dalam penyambungan tenaga listrik, kini dapat menikmati listrik untuk menunjang kegiatan sehari-hari. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya