Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEBERADAAN Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut menjadi salah satu solusi untuk mendukung pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Badan anyar itu akan berfungsi menarik investasi masuk ke Tanah Air dan mendorong pembangunan ekonomi dalam negeri.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah dalam diskusi panel bertajuk Menuju Indonesia Emas: Perspektif Partai Gerindra dalam Mewujudkan Visi Kebangsaan di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (26/11).
"APBN kita itu hanya sekitar Rp3.000 triliun, Rp1.000 triliun untuk utang, Rp1.200 untuk daerah, sisanya ada di belanja pusat. Jadi susah sekali untuk mendorong pembangunan dari situ. Makanya ada pemikiran untuk menyatukan seluruh aset BUMN, yang setelah dihitung asetnya mencapai Rp15 ribu triliun, dan ini dikelola Danantara," jelasnya.
Danantara, kata Burhanuddin yang juga menjabat Gubernur Bank Indonesia periode 2003-2008, merupakan badan yang berdiri sendiri, atau sui generis. Badan itu bakal mengelola aset-aset seluruh perusahaan pelat merah di dalam negeri. Aset-aset tersebut dapat menjadi modal untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri.
Diharapkan tingkat investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dapat melonjak setelah Danantara rampung dan beroperasional. FDI merupakan komponen penting dalam perekonomian untuk memacu laju dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.
"Kita ingin tumbuh 8%. ICOR kita katakan di angka 6. Gross domestic savings kita 38%, ada kekosongan sekitar 10% yang bisa didapatkan dari FDI itu," jelas Abdullah.
Danantara ditargetkan bakal beroperasi dalam waktu enam bulan ke depan. Dia menilai proses itu mestinya tak sulit lantaran pemerintah telah berkomitmen, ditambah dukungan politik yang kuat dari parlemen. (E-2)
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto membuka kesempatan rumah sakit (RS) dan klinik asing untuk berinvestasi dan membuka cabang di dalam negeri. Anggota Komisi IX DPR RI agar tidak jadi bumerang
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
Realisasi investasi Qatar tersebut masih bergantung pada kesiapan Indonesia dalam menyiapkan proyek yang kredibel dan menarik secara komersial.
Era globalisasi akan meningkatkan potensi investor masuk ke Indonesia dan para investor membutuhkan konsultan hukum yang anti-mainstream.
KEHADIRAN Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut membuka peluang pencapaian pertumbuhan ekonomi di angka 8% dan menjadi daya pikat bagi penanam modal asing
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved