Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mantan Gubernur BI Sebut Danantara Jadi Magnet Baru Investasi Asing

M Ilham Ramadhan Avisena
27/11/2024 01:56
Mantan Gubernur BI Sebut Danantara Jadi Magnet Baru Investasi Asing
Mantan Gubernur BI yang kini menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah dalam diskusi panel bertajuk Menuju Indonesia Emas: Perspektif Partai Gerindra dalam Mewujudkan Visi Kebangsaan di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (26/11).(MI/Ilham Ramadhan Avisena)

KEBERADAAN Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut menjadi salah satu solusi untuk mendukung pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Badan anyar itu akan berfungsi menarik investasi masuk ke Tanah Air dan mendorong pembangunan ekonomi dalam negeri.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah dalam diskusi panel bertajuk Menuju Indonesia Emas: Perspektif Partai Gerindra dalam Mewujudkan Visi Kebangsaan di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (26/11).

"APBN kita itu hanya sekitar Rp3.000 triliun, Rp1.000 triliun untuk utang, Rp1.200 untuk daerah, sisanya ada di belanja pusat. Jadi susah sekali untuk mendorong pembangunan dari situ. Makanya ada pemikiran untuk menyatukan seluruh aset BUMN, yang setelah dihitung asetnya mencapai Rp15 ribu triliun, dan ini dikelola Danantara," jelasnya.

Danantara, kata Burhanuddin yang juga menjabat Gubernur Bank Indonesia periode 2003-2008, merupakan badan yang berdiri sendiri, atau sui generis. Badan itu bakal mengelola aset-aset seluruh perusahaan pelat merah di dalam negeri. Aset-aset tersebut dapat menjadi modal untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri.

Diharapkan tingkat investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dapat melonjak setelah Danantara rampung dan beroperasional. FDI merupakan komponen penting dalam perekonomian untuk memacu laju dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.

"Kita ingin tumbuh 8%. ICOR kita katakan di angka 6. Gross domestic savings kita 38%, ada kekosongan sekitar 10% yang bisa didapatkan dari FDI itu," jelas Abdullah.

Danantara ditargetkan bakal beroperasi dalam waktu enam bulan ke depan. Dia menilai proses itu mestinya tak sulit lantaran pemerintah telah berkomitmen, ditambah dukungan politik yang kuat dari parlemen. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya