Jalin Dukung Digitalisasi BPR/S

M Ilham Ramadhan Avisena
20/10/2024 20:39
Jalin Dukung Digitalisasi BPR/S
Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji (tengah)(Dok Jalin)

PERUBAHAN teknologi, pergeseran preferensi nasabah, persaingan dengan bank dan fintech, serta keterbatasan sumber daya menjadi tantangan bagi BPR-BPRS. UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan dinilai membuka peluang ekspansi BPR/S kepada akses permodalan melalui penawaran efek di pasar modal dan masuk dalam sistem pembayaran. 

Terdapat empat pilar utama yang menjadi arah pengembangan dan penguatan industri BPR/S, seperti penguatan struktur, digitalisasi, pembiayaan sektor UMKM, serta pengawasan sesuai dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri BPR-BPRS 2024-2027 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, mendukung peta jalan tersebut dengan menawarkan solusi digital yang dirancang untuk membuat operasional BP/S lebih efisien serta memperkuat integritas pelaporan melalui pemanfaatan konsep sharing platform.

Kolaborasi dengan Jalin sebagai pemegang lisensi Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dari Bank Indonesia diharapkan dapat membantu BPR/S mengoptimalkan layanan dengan lebih efisien dan berkelanjutan dalam ekosistem jaringan switching Link.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, menegaskan bahwa transformasi digital kini menjadi keharusan bagi BPR/S untuk tetap relevan di tengah persaingan industri yang semakin dinamis. 

"Jalin berkomitmen mendukung BPR-BPRS dalam proses digitalisasi ini melalui solusi terintegrasi, sehingga mereka bisa terus meningkatkan efisiensi operasional, menekan risiko investasi, memperluas jangkauan layanan, agar BPR-BPRS dapat berfokus pada layanan kepada nasabah," ujar Ario dikutip dari keterangannya, Minggu (20/10). 

Sebagai pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, BPR-BPRS memiliki peran krusial. Menurut data OJK per Maret 2024, penyaluran kredit juga tumbuh 9,42% secara tahunan menjadi Rp161,9 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 8,6% secara tahunan menjadi Rp158,8 triliun. 

Angka ini menunjukkan pentingnya BPR-BPRS dalam memberikan akses pembiayaan, terutama bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh bank konvensional.

Jalin memperkenalkan solusi digital terintegrasi yang dirancang khusus untuk mempercepat transformasi digital BPR. Salah satu contoh implementasi teknologi yang diusung adalah sistem pemroses pembayaran (switching) yang memungkinkan BPR-BPRS terhubung dengan ekosistem keuangan yang lebih luas melalui interkoneksi dan interoperabilitas layanan. 

Selain itu, Jalin juga menawarkan solusi cash point yang dapat memperluas titik layanan keuangan di berbagai daerah, memastikan nasabah BPR-BPRS dapat menikmati kemudahan layanan perbankan yang lebih inklusif dengan dukungan lebih dari 50.000 titik cash point yang terhubung dalam jaringan ATM dan CRM Link.

Jalin berkomitmen untuk mendukung BPR-BPRS dalam perjalanan transformasi digitalnya. “Kami percaya bahwa kolaborasi yang erat dan penggunaan teknologi yang tepat dapat membawa manfaat besar, baik bagi BPR-BPRS maupun masyarakat luas," kata Ario.

"Kami berharap upaya bersama ini dapat memperkuat ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, serta membawa BPR-BPRS semakin dekat dengan visi masa depan yang lebih digital dan terhubung," pungkas dia. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya