Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dukungan untuk kelas menengah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6%-7%. Hal itu tertuang dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)2025-2045.
"Supaya bisa mencapai 6%-7%, salah satu syaratnya adalah kita harus juga mempertebal kelas menengah," ujarnya usai berdialog dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan lima mantan Menko Perekonomian dan pejabat lainnya di Kemenko Perekonomian, Selasa (27/8).
Amalia menyebut kelas menengah Indonesia saat ini sekitar 17%. Nantinya secara bertahap menjadi di atas 20% dalam lima tahun ke depan. Kemudian di tahun 2045 diharapkan menjadi 80%.
Baca juga : Aruna di Simposium ERIA Bersama Menko Perekonomian: Konvergensi Digital Dimulai dari Langkah Simpel
"Jadi proporsi kelas menengah tahun 2045 juga diharapkan mencapai 80%. Karena kan kelas menengah ini menjadi bantalan dari perekonomian, kalau supaya kokoh perekonomian maka kelas menengahnya harus tebal," imbuhnya.
Dia mengatakan kebijakan untuk memperkuat kelas menengah akan berlangsung di dalam jangka menengah dan panjang, sesuai dengan targetnya RPJPN. Untuk itu, penting bagi pemerintah untuk mendukung mslalu berbagai kebijakan, termasuk membuka lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan.
"Ya tentunya kan industrialisasi menjadi penting, kita harus menciptakan middle class jobs atau lapangan pekerjaan untuk yang berkelas menengah, jadi itu disebut middle class jobs. Itu menjadi penting supaya nanti yang tadinya informal bisa graduate menjadi formal, kemudian pendapatan juga bisa naik kelas menjadi kelas menengah," terangngya.
"Sebenarnya kan ini kita punya aspiring middle class yang sekitar 50%, ini tugas kita dalam RPJPN adalah bagaimana menaikkan aspiring middle class menjadi middle class. Aspiring itu kan hampir mau dia menjadi middle class, nah ini ada 50% yang punya potensi yang kita naikkan menjadi middle class," tandasnya.
Adapun, kelima mantan Menko Perekonomian yang hadir adalah Dorodjatun Kuntjoro-Jakti periode 2021-2004, Aburizal Bakrie periode 2004-2005, Sri Mulyani periode Mei -Agustus 2008, Chairul Tanjung periode Mei-Oktober 2014 dan Darmin Nasution periode 2014-2019. Selain itu, hadir pula Wamen Kemenkeu 1 Suahasil Nazara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani dan perwakilan pejabat dari sejumlah lembaga. (Z-11)
Ekonomi yang sudah berkembang perlu ditingkatkan kembali agar pembangunan sistem perekonomian yang merata, terlebih pada Jakarta.
Acara Class Meeting kali ini membahas permasalahan kelas menengah di Jakarta dalam bentuk kuis interaktif.
KEJADIAN tindak pidana perdagangan orang (TPPO) semakin masif mengincar anak muda kalangan kelas menengah yang sudah paham dunia digital dan haus kerja di luar negeri.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah terus memantau kondisi kelas menengah. Pihaknya berharap kelas menengah tidak turun kelas.
MENTERI Sosial Syaifullah Yusuf enggan berandai-andai terkait dengan wacana kelas menengah yang akan mendapatkan bantuan sosial karena efek dari kenaikan PPN sebesar 12%.
LSI Denny JA menyebut masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas mengubah pilihan dari sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai penampilan Gibran di debat
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved