Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Bapanas Gandeng UGM Atasi Kerawanan Pangan,

Andhika Prastyo
15/8/2024 10:18
Bapanas Gandeng UGM Atasi Kerawanan Pangan,
Bapanas dan UGM melaksanakan penandatangan kerja sama dalam upaya mengatasi kerawanan pangan.(Bapanas)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperkuat sinergi pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Teranyar, Bapanas menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan penurunan kerawanan pangan dan gizi. Oleh karena itu, kita bangun kerja sama dengan berbagai pihak. Pada hari ini dengan UGM kita memperkuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan kerawanan pangan dan gizi," ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo melalui keterangan resmi, Kamis (15/8).

Melalui kolaborasi tersebut, ia berharap akan lahir solusi-solusi inovatif yang tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga : Bapanas Komitmen Dorong Pengembangan UMKM Pangan

"Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif. Kami berharap sinergi ini dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan perkembangan gizi di indonesia," imbuhnya.

Nyoto menyampaikan bahwa berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan 2023, jumlah daerah rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 74 kabupaten/kota tahun 2022 menjadi 68 kabupaten/kota pada 2023.

"Ini terus kita dorong sehingga daerah daerah rentan rawan pangan bisa naik statusnya menjadi daerah tahan pangan pada 2025," pungkas Nyoto.

Baca juga : Stok Bahan Pangan Nasional Aman Hingga Akhir 2023

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada mengungkapkan bahwa kerawanan pangan dan gizi merupakan tanggung jawab bersama semua pihak.

"Kami menyadari akan ada tantangan berat di depan yang harus dihadapi dan mulai saat ini kita harus mempersiapkan agar permasalahan pangan dimasa mendatang dapat diatasi dengan baik. Saya optimis kerja keras kita bersama hari ini akan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," ungkapnya.

Sebagai informasi, kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari penelitian dan pengembangan kebijakan pangan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga pelaksanaan program-program intervensi yang berbasis data dan teknologi. Bapanas dan UGM akan memanfaatkan keunggulan akademik dan penelitian yang dimiliki oleh UGM serta pengalaman Bapanas dalam mengelola pangan nasional untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Di kesempatan berbeda, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam mengapresiasi kolaborasi yang dibangun dalam penanganan isu-isu terkait pangan dan gizi.

"Sinergi lembaga pemerintah dengan perguruan tinggi ini sangat penting untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi. Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan berbagai kebijakan dan program untuk memastikan bahwa setiap individu, terutama yang berada dalam kondisi rentan, mendapatkan akses yang memadai terhadap pangan bergizi," ucap Arief. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik