Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang generasi mendatang yang lebih baik.
"Ancaman kerusakan lingkungan yang dapat mengganggu keseimbangan dalam proses pembangunan dan kehidupan manusia semakin nyata. Penerapan ekonomi sirkular salah satu langkah nyata untuk menekan ancaman tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7).
Berbagai lembaga dunia sudah mengingatkan bahwa saat ini sedang terjadi tiga krisis besar yang berlangsung secara bersamaan yaitu krisis iklim, krisis biodiversitas, dan krisis polusi di berbagai belahan dunia.
Baca juga : Gerak Bersama Wujudkan Ekonomi Sirkular Cegah Dampak Fast Fashion
Ketiga krisis itu saling berkaitan dan bersifat saling memperkuat, menciptakan tantangan yang kompleks dan mendalam terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
United Nations Development Programme melaporkan krisis lingkungan global yang dihadapi saat ini menjadi masalah serius yang memengaruhi semua aspek kehidupan manusia.
Menurut Lestari, sejumlah ancaman terhadap lingkungan yang memengaruhi kehidupan keseharian kita itu harus segera diantisipasi dengan langkah nyata.
Baca juga : Konsep Wisata Regeneratif Harus Dikembangkan demi Pariwisata yang Berkelanjutan
Penerapan prinsip keberlanjutan dalam kehidupan keseharian kita, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi prioritas untuk diterapkan.
Salah satunya, jelas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, adalah prinsip 9 R dalam ekonomi sirkular yaitu Refuse, Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Refurbish, Remanufacture, Repurpose, dan Recycle.
Dengan menerapkan prinsip tersebut, tegas dia, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sumber daya yang ada dan mengendalikan produksi sampah dalam keseharian kita.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap, penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam keseharian dapat menjadi suatu budaya di tengah masyarakat sehingga mampu mengakselerasi proses pembangunan yang telah direncanakan.
Rerie menegaskan, bantuan dari semua pihak, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap keseimbangan lingkungan di sekitarnya. (Z-2)
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Situasi geopolitik dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan pada berbagai bidang kehidupan.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
WAKIL Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan menunggu undangan dari Ketua MPR Ahmad Muzani untuk membahas surat desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka
WAKIL Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut negara ASEAN berperan dalam menjaga stabilitas global.
PERSIAPAN untuk implementasi program Wajib Belajar 13 Tahun harus dilakukan dengan baik dan didukung semua pihak dalam merealisasikannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved