Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Dorong Kompetitif, Pemerintah Evaluasi Fasilitas KEK Batam

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/7/2024 16:42
Dorong Kompetitif, Pemerintah Evaluasi Fasilitas KEK Batam
Pengunjung berada di area properti Kinema Infinite Studio di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) Batam(ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

PEMERINTAH bakal mengevaluasi pemberian fasilitas fiskal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bisa bersaing dengan Special Economic Zone (SEZ) Johor yang digarap oleh Malaysia dan Singapura.

“Kita harus compete dengan SEC yang baru. Kita harus desain ulang (KEK) Batam lagi supaya kompetitif,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7).

Evaluasi fiskal yang bakal dilakukan di antaranya ialah terkait insentif tax holiday, tax allowance yang akan diberikan dan diberlakukan di KEK Batam. Itu juga terkait dengan persoalan non fiskal seperti permasalahan visa, hingga tenaga kerja asing yang bekerja di KEK Batam.

Baca juga : Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi

Evaluasi itu juga sedianya berangkat dari masukan yang diberikan oleh penanam modal kepada pemerintah. Susi, sapaan karib Susiwijono memastikan, masukan itu akan menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kebijakan untuk KEK Batam. Apalagi saat ini para penanam modal tengah banyak menaruh perhatian di kawasan tersebut.

“Sebenarnya di KEK itu sudah kita istimewakan semuanya, perlakuannya khusus di situ. Karena KEK itu kan ultimate facility kita. Jadi memang fasilitas utama kita dorong semua di KEK, tapi ternyata itu saja tidak cukup, ternyata ada faktor lain di luar itu,” jelasnya.

“Contoh, mereka (investor) membandingkan tarif listrik dan tarif air yang di Batam, kita harus hitung ulang, karena kalau tidak, ya kita tidak kompetitif lagi,” tambah Susi.

Baca juga : Kepala BP Batam dan Menteri Besar Johor Sepakat Majukan Perekonomian

Sebelumnya, Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Zulkarnaen Koto melakukan kunjungan ke Badan Pengusahaan Batam. Kunjungan dilakukan untuk menggali lebih dalam secara faktual tentang kendala yang dihadapi BP Batam dan pelaku usaha sebagai bagian dari upaya pembuatan kajian penyederhanaan perizinan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan KEK di Batam.

“Melalui pertemuan ini, kami ingin BP Batam dan pelaku usaha yang hadir untuk dapat menyampaikan kendala yang terjadi di lapangan sehingga memudahkan kami untuk menyusun kajian kepada Bapak Presiden RI,” kata Zulkarnaen.

“Harapan kami, dengan kajian yang akan kami sampaikan berdasarkan kondisi faktual di lapangan ini akan lahir berbagai kebijakan pendukung yang semakin memudahkan investor dalam bisnisnya sekaligus kebijakan yang dapat mengembangkan ekonomi masyarakat Batam,” pungkasnya. (Mir/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya