Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
EQUITIES Specialist DBS Group Research, Maynard Arif menyebut bahwa pihaknya memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5 persen di 2024.
"Kalau kita lihat sebetulnya 5% itu bagus terutama ketika dibandingkan dengan negara-negara maju," ucap Maynard saat ditemui di Jakarta pada Rabu (3/7).
Lebih lanjut, Maynard memprediksi bahwa perekonomian di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Eropa sebagian besar akan mengalami perlambatan.
Baca juga : Ini 5 Dampak Situasi Global yang Mesti Diwaspadai Pebisnis
"Untuk Eropa mungkin agak sedikit berbeda karena kondisinya sudah terpuruk dan mungkin mereka akan pertumbuhannya lebih baik. Tapi Jepang dan Amerika kita lihat pertumbuhannya akan melemah, jadi secara pertumbuhan ekonomi global kita melihat ke depan pertumbuhannya mungkin masih tetap slow dan membuat negara-negara berkembang pertumbuhannya aktif," ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi inflasi, Maynard melihat bahwa tren inflasi Indonesia masih tetap relatif rendah walaupun ada beberapa perbedaan di beberapa negara berkembang dan juga negara lain.
"Kalau Indonesia kita melihatnya inflasi mungkin bisa turun dengan pandangan harga-harga komoditas yang turun dan harga minyak yang turun. Tapi untuk beberapa negara mungkin belum tentu turun juga, tapi kecenderungannya tren inflasi akan menurun tahun depan dan ini juga yang membuat kita melihat kondisinya cukup baik untuk penurunan suku bunga. Jadi tahun depan kita jug melihat tren suku bunga juga akan menurun secara keseluruhan," terang dia.
Baca juga : Manufaktur AS Naik untuk Pertama Kali sejak September 2022
Namun, ia mengingatkan bahwa terdapat tantangan yang harus dihadapi Indonesia menjelang semester II di tahun ini. Salah satunya adalah pemilihan presiden di Amerika yang pastinya nanti akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian, bukan hanya Indonesia saja tapi juga perekonomian global.
"Kalau kita lihat kemarin dari debat yang pertama tampaknya Trump kemungkinan bisa menang. Jadi kita juga harus bersiap mungkin ada perubahan dari sisi policy yang akan diambil ketika Trump menang," tandasnya.
Sebab, apabila Trump memenangkan pemilihan presiden tersebut, ia memprediksi bahwa kemenangan Trump akan membawa efek positif ke perekonomian Amerika, dan justru menjadi tantangan untuk perekonomian Indonesia.
"Jadi semua masih boleh dibilang belum pasti dan ini juga akan mungkin menjadi ketidakpastian juga untuk perekonomian global dan perekonomian Indonesia," pungkas Maynard. (Fal/Z-7)
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved