Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) bersama dengan Dinas Pangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) secara intensif melaksanakan penjaminan keamanan pangan segar di peredaran. Selain pangan terkemas, banyak pangan segar yang diedarkan dalam kondisi curah yang sebagian besar didistribusi dan diperjualbelikan di pasar rakyat.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menegaskan, pengawasan secara berkala menjadi keharusan dalam memastikan pangan yang beredar aman.
"Untuk itu, penting dalam menjamin keamanan pangan segar curah di pasar rakyat atau yang disebut dengan Pasar Pangan Segar Aman (Pas Aman). Sampai dengan saat ini, Pas Aman telah diluncurkan pada 68 lokasi di 20 provinsi," ujar Arief pada saat mengunjungi Pasar Nambangan, Surabaya, kemarin (22/6).
Baca juga : Pesta Rakyat Konco Kulo Moeldoko Perekat Silaturahmi dan Bangkitkan UMKM Kediri
Arief mengatakan selama ini Bapanas bersama Dinas Pangan telah menyiapkan mobil laboratorium keliling untuk mengecek keamanan pangan dengan rapid tes kit yang dapat mendeteksi kandungan pestisida, boraks, dan beberapa zat yang tidak diperkenankan untuk pangan segar.
“Dan juga tadi sama-sama kita sudah lihat bagaimana cara rapid test keamanan pangan dilakukan. Sampai dengan saat ini, 17 unit mobil Laboratorium Keliling digunakan untuk mendukung operasional kegiatan OKKP, baik di pusat maupun daerah, dalam melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar di post market,” ungkapnya.
Selain ketersediaan pangan, Arief pun menekankan pentingnya memperhatikan keamanan pangan. Melalui Program Pas Aman, ia meyakini jika pangan yang beredar terjamin keamanannya, maka konsumsi masyarakat akan semakin baik kualitasnya.
Baca juga : Pos Indonesia dan Kemendag Resmikan Digitalisasi Pasar Rakyat Lengkong di Nganjuk
Senada dengan Arief, Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan bahwa saat ini sudah saatnya lebih memperhatikan sisi keamanan pangan dengan memastikan bahan pangan tidak mengandung pestisida berlebihan atau formalin.
“Mobil lab keliling dapat melakukan tes bahan pangan dalam sekejap kandungan pestisida dan formalin yang berlebih, yang pada akhirnya ada budaya dari penjual maupun pembeli untuk lebih ‘trust’ bahwa ini sudah hasil uji lab secara rutin,” tegasnya.
“Kalau terjadi sesuatu tidak normal (seperti) mengandung pestisida berlebihan, maka kita akan cari sumbernya atau mekanismenya dari distribusinya yang memang bermasalah, ini bagian pentingnya,” tambah Adhy. (Z-3)
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mendeteksi bahan kimia berbahaya dalam makanan
Menlu RI Sugiono membahas mengenai keamanan pangan dan energi saat menerima kunjungan Deputi Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Andrey Rudenko, di Kantor Kemenlu, Jakarta.
Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya.
Program pangan dunia (WFP) mencatatkan bahwa 22 juta lebih penduduk Indonesia sampai saat ini masing menghadapi kendala dalam pemenuhan gizi.
BRIN menyatakan wadah plastik berbahan policarbonate (PC) maupun polyethylene terephthalate (PET) cocok untuk mengemas AMDK di Indonesia yang kondisi geografisnya beragam.
. Ahli mengemukakan tentang makanan yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan saat disimpan di kulkas.
Hotel De Paviljoen Bandung dengan bangga mempersembahkan event kuliner bertema “Pasar Rakyat”, sebuah pengalaman gastronomi yang menghadirkan beragam jajanan kaki lima Indonesia.
Nantinya, sembako murah ini akan akan disetiap kelurahan.
BANK Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat mensosialisasikan program sehat inovasi aman pakai (SIAP) dengan menggunakan quick response code Indonesian standard (QRIS)
PASAR Rakyat Leles di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diresmikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga sekaligus meresmikan pembayaran digital Qris.
“Pasar rakyat ini merupakan ungkapan syukur dan nikmat kami dengan mengajak pedagang UMKM dan kaki lima,” tutur Mardiono
Pesta rakyat yang melibatkan sekitar 150 kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini diharapkan bisa berdampak positif pada ekonomi daerah di Kediri, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved