Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANALIS mata uang Lukman Leong meramalkan nilai tukar (kurs) rupiah bisa menembus Rp17.000 per dolar Amerika Serikat (AS), jika Bank Indonesia (BI) tidak bisa melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Selama sepekan terakhir kurs rupiah anjlok. Mengutip data Bloomberg, posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat (14/6) senilai Rp16.412 per dolar AS, melemah 0,87% secara harian dan turun 1,33% selama sepekan terakhir.
"Rupiah bisa melemah lebih jauh apabila BI tidak mengintervensi secara intensif. Kemungkinan itu ada (menembus) Rp17.000 per dolar AS," ungkap Lukman kepada Media Indonesia, Selasa (18/6).
Baca juga : Rupiah Melemah Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Dia menjelaskan penyebab utama anjloknya kurs rupiah disebabkan faktor eksternal yakni penguatan dolar AS terhadap semua mata uang pada umumnya. Pernyataan pejabat-pejabat bank sentral AS (The Fed) yang hawkish, terutama dari Kepala The Fed Jerome Powell dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) beberapa waktu lalu, mempengaruhi sentimen dolar AS.
"Sikap hawkish ini kembali diulangi oleh kepala The Fed Philadelpia Harker baru-baru ini yang mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menurunkan suku bunga sekali sebesar 25 basis points (bps) pada Desember ini," ujar Lukman.
Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menuturkan dengan semakin menipisnya peluang The Fed menurunkan bunga acuan di tahun ini, yang mana diprediksi hanya satu kali, membuat tren bunga tinggi masih akan berlanjut.
Di sisi lain, ekonomi domestik yang semakin butuh pembiayaan dari utang untuk pembiayaan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah.
"Jika curent account melanjutkan tren defisitnya maka rupiah kemungkinan masih bisa melemah," imbuhnya dihubungi secara terpisah. (Ins/P-5)
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved