Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
STARTUP Indonesia, Siklus, menghadirkan Siklus Home Care, lini produk pembersih untuk rumah tangga yang merupakan hasil kerja sama dengan Snap Clean, manufaktur lokal spesialis cairan pembersih. Siklus Home Care menjadi komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan yang selalu diperbaharui.
COO dan Cofounder Siklus Laksamana Sakti mengatakan pihaknya percaya bahwa semua orang berhak menggunakan perlengkapan rumah tangga yang ramah lingkungan dan tetap ramah anggaran, dan dengan cara inilah menjaga kelestarian lingkungan hidup Indonesia bisa tercapai lebih cepat dan lebih baik.
"Saat ini, Siklus berada di posisi terdepan dalam gerakan mengurangi ketergantungan serta kelebihan sampah plastik di Indonesia melalui fokus dan pendekatan Reuse dan Recycle yang cermat serta cerdas," kata Sakti, Rabu (22/5).
Baca juga : Daur Ulang bukan Solusi untuk Mengurangi Polusi Plastik
Upaya Siklus terlihat nyata melalui hadirnya solusi Sustainable Online Marketplace, serta Siklus Private Label dengan produk perdananya—granola ‘Bumihara’—hasil kolaborasi dengan UMKM yang telah diluncurkan di akhir 2023. “Siklus Home Care adalah satu dari tiga strategi utama Siklus tahun ini untuk semakin menegaskan komitmen, peran, serta posisi kami sebagai perusahaan rintisan terdepan di ranah industri EcoTech Indonesia”, pungkas Sakti.
Head of Strategy & Business Development Siklus Anton Kurniawan mengungkapkan hingga Mei 2024, pihaknya berhasil menjual 425,000 liter produk ramah lingkungan dan melayani lebih dari 20,000 pengguna aktif di Jabodetabek, yang menariknya didominasi oleh para perempuan (79,8%; pria 20,2%).
Siklus pun sukses mencegah kelebihan produksi 1,2 juta tempat plastik sekali pakai dan juga mengurangi 27,7 ton sampah plastik yang berpotensi masuk TPA berkat layanan Tukar Wadah Siklus, yang memampukan konsumen hanya mengisi ulang tanpa harus membeli kemasan baru untuk berbagai keperluan rumah tangga yang diinginkan. Program Tukar Wadah Siklus juga mencatat lebih dari 100.000 botol dibersihkan setiap tahunnya.
Direktur PT Satu Nusa Biru (Snap Clean), Rony Saragih mengatakan, “Snap Clean meyakini bahwa kolaborasi adalah salah satu kunci utama dalam memecahkan permasalahan linkungan, dan kami sangat bersemangat bermitra dengan Siklus untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan dari hal-hal kecil berdampak besar, seperti cairan pembersih rumah tangga Siklus Home Care”.
Snap Clean secara konsisten menggunakan Surfaktan berbasis minyak nabati, bersifat mudah terurai (biodegradable) sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan iritasi. Seluruh produk Snap Clean termasuk Siklus Home Care telah teruji klinis dan bersertifikasi Halal, Kemenkes, MSDS, TKDN, dan ISO 9001:2015. (Z-6)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved