Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Desa Nglanggeran Beri Pemasukan bagi Negara Melalui Komoditas Kakao

M Ilham Ramadhan Avisena
02/5/2024 07:22
Desa Nglanggeran Beri Pemasukan bagi Negara Melalui Komoditas Kakao
Kebun Kakao di salah satu pekarangan warga di Desa Nglanggeran, Kecamtan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY.(MI)

Desa Nglanggeran yang terletak di Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu desa devisa yang berkontribusi besar bagi negara. Daerah tersebut memiliki komoditas unggulan untuk diekspor yaitu kakao yang merupakan bahan dasar cokelat. Karena itu pula, Desa Nglanggeran juga kerap disebut sebagai Desa Kakao.

Desa Kakao merupakan salah satu desa yang dibina Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Setidaknya, ada 96 petani yang diberikan pelatihan oleh LPEI pada 2023. Hasilnya, dari kebun kakao seluas 10,2 hektare, tercipta 10 ton buah kakao dan 3,1 ton beans kakao kering per tahun.

Pasar ekspor dari produk kakao Desa Nglanggeran ialah Swiss. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin Norhadi mengatakan dukungan LPEI pada desa tersebut ialah penambahan nilai tambah pada produk yang dijual.

Baca juga : Pemerintah Kucurkan Dana Desa Rp813,47 Juta ke Desa Nglanggeran, Yogyakarta

"Setelah pendampingan Desa Devisa, ada nilai tambah yang tercipta yaitu kakao fermentasi yang harga awalnya Rp25 ribu per kg, setelah diolah menjadi Rp100 ribu per kg," ujarnya.

Adapun hingga Maret 2024, LPEI telah mendorong dan menghasilkan 1.035 desa devisa. Dari jumlah desa itu, didapati lebih dari 26 produk kualitas ekspor seperti kakao, kopi, bulu mata, peti mati, craft eceng gondok, daun kelor, hingga gula semut. Manfaat dari desa devisa itu juga diperkirakan dirasakan oleh lebih dari 100 ribu pekerja, petani, dan nelayan.

Desa Nglanggeran juga menjadi salah satu desa yang mendapatkan bantuan dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Desa itu mendapatkan program pembiayaan homestay dari perseroan.

Baca juga : Cartenz Cocoa, Cokelat Bubuk Premium dengan Aneka Varian Rasa

"Desa ini menjadi pilot project inisiatif strategis SMF yang berhasil direalisasikan pada 2019. SMF mengalirkan pembiayaan homestay sebesar Rp1,5 miliar untuk membantu pengembangan 24 homestay milik warga," ujar Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto.

"SMF juga memberikan bantuan 50 juta untuk pembunan sumur bor untuk membantu kebutuhan air 87 kepala keluarga," lanjutnya.

Bonai menambahkan, Pembiayaan homestay SMF di Desa Nglanggeran berkontribusi mendukung peningkatan taraf hidup dan perekonomian warga. Sejak 2019-2023 total jumlah kunjungan wisatawan ke Nglanggeran mencapai 379,024 kunjungan baik wisatawan lokal maupun internasional.

Desa Nglanggeran juga berhasil menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan meraih penghargaan sebagai Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

"Salah satu homestay binaan SMF di Nglanggeran berhasil mendapatkan penghargaan homestay terbaik tingkat Provinsi DIY Yogyakarta pada tahun 2019," kata Bonai. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya