Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBAGAI komitmen untuk mempromosikan produk-produk UKM, Uniqlo memiliki program Uniqlo Neighborhood Collaboration. Dalam program ini, beberapa UKM yang terpilih melalui proses kurasi akan dipajang produknya di toko Uniqlo.
Uniqlo Neighborhood Collaboration yang terbaru dilakukan di Kabupaten Bekasi. Uniqlo akan membuka Neighborhood Store terbarunya di HIVE Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, Jumat (26/4). Brand pakaian raksasa itu pun menggandeng berbagai UKM lokal untuk menjadi kolaborator mereka.
“Jadi itu adalah komitmen kita untuk membantu promosi secara cuma-cuma untuk teman-teman UKM,” jelas Sustainability and Corporate PR Manager Uniqlo Indonesia Yulia Rachmawati, Rabu (24/4).
Baca juga : Elemwe Batik Betawi Sosialisasikan Pentingnya Legalitas Bagi Pelaku UKM
“Karena memang kita tidak bisa menjual produknya, karena izin kami kan di sini menjual pakaian tapi gimana sih kita bisa optimalkan support kita untuk teman-teman UKM,” lanjutnya.
Yulia menyatakan, lalu lintas konsumen di toko Uniqlo yang cukup ramai dapat dimanfaatkan untuk program ini. Dengan memberikan area yang ada, dia berharap, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk UKM yang dipajang di Uniqlo.
“Konsepnya kayak datang sebagai pelanggan Uniqlo, keluar juga sebagai pelanggan Uniqlo dan UKM, itu yang mau kita bawa,” tegas Yulia.
Baca juga : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura Beri Pelatihan Membatik
Kurasi pun dilakukan Yulia dan tim Uniqlo. Dia menjelaskan terdapat beberapa kriteria untuk menjadi kolaborator Uniqlo Neighborhood Collaboration, seperti relevansi produk, ukuran produk yang sesuai dengan area display, dan produk melengkapi gaya hidup Uniqlo.
“Jadi, misalnya kain batik, atau pajangan, produk-produk kriya, kemudian home decor, aksesoris, itu yang mendukung gaya hidup, itu yang kita pilih,” kata Yulia.
Uniqlo pun melihat keberlanjutan bisnis dari UKM yang akan dijadikan kolaborator.
Baca juga : Sungkem Bertemu Wapres Ma'ruf Amin, Gibran Rakabuming Berbagi Pengalaman
Yulia mengatakan prospek bisnis menjadi salah satu penilaian Uniqlo dalam program ini. UKM harus memiliki napas yang panjang untuk masuk kurasi Uniqlo.
Pun demikian tak hanya dari segi bisnis, nilai yang dibawakan UKM juga menentukan dalam kriteria kurasi. Yulia memisalkan UKM yang memberi nilai baik pada masyarakat dan lingkungan akan mendapat lirikan lebih dari dia dan timnya.
“Misalnya menggunakan material waste misalnya, itu juga menjadi salah satu value yang kita lihat ketika mengkurasi,” terang Yulia.
Baca juga : Transformasi Berkelanjutan Dorong Kinerja Positif Jamkrindo
Ada 6 UKM yang sudah terpilih dan dipamerkan di Uniqlo Neighborhood Store, HIVE Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, yaitu:
1. Caly Bag Batik
MI/Andrei Wilmar
Caly Bag Batik berfokus membuat tas etnik nusantara menggunakan motif dari kain batik dan tenun. Brand UKM ini menggunakan bahan dasar kulit yang dipadukan dengan teknik ecoprint untuk menghasilkan produk trendy yang nyaman dipakai sehari-hari.
2. Barangkai
MI/Andrei Wilmar
Barangkai merupakan merek UKM yang membuat produk dekorasi rumah yang selain indah, juga memiliki sisi funsional.
Setiap produknya memiliki misi untuk menonjolkan pesona kerajinan kayu. Tak hanya itu, produk Barangkai juga melewati proses finishing agar tahan minyak, tahan air, tidak berbau, tidak beracun, dan ramah lingkungan.
3. Telaga Batik
MI/Andrei Wilmar
Telaga Batik menyajikan produk yang memiliki ciri khas dengan motif kearifan lokal Bekasi, seperti budaya, gaya hidup, flora, dan fauna. Terdiri dari pengrajin batik yang terampil, Telaga Batik memberdayakan masyarakat sekitar dengan harapan meningkatkan perekonomian.
4. Eljass Bag
MI/Andrei Wilmar
Produk dari brand UKM ini dibuat dengan plastik daur ulang yang diolah menjadi kerajinan, berupa tas anyaman dari bahan jali. Setiap produk yang dihasilkan Eljass Bag memiliki keunggulan, yakni mudah dicuci, awet, dan mengandung berbagai corak menarik.
5. Batik Canting Ayu
MI/Andrei Wilmar
Brand ini dibuat dengan tujuan memperkenalkan budaya Bekasi melalui seni membatik. Batik Canting Ayu merupakan merek kerajinan batik khas Bekasi dengan desain motif flora dan fauna, serta seni budaya di sekitarnya.
6. Kayu Arem
MI/Andrei Wilmar
Produk Kayu Arem menggunakan bahan dasar kayu bekas palet yang digabungkan dengan bahan industrial seperti akrilik, alumunium, hingga kulit. Brand ini memiliki misi memanfaatkan limbah kayu bekas di lingkungan sekitar. (Z-1)
KOPERASI diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), kewirausahaan, penyediaan fasilitas modal kerja, dan pendampingan pengembangan usaha.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi ekspor salah satu UMK binaan, yakni CV Agradaya Indonesia di ajang pameran Canadian Health Food Association (CHFA) Now 2025
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem UKM terbesar di dunia
BNI menunjukkan komitmennya dalam mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia menjangkau pasar global.
izin untuk mengelola lahan tambang diberikan pada UKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). RUU Minerba tidak lagi mengatur perguruan tinggi mengelola izin usaha penambangan
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved