Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
VIETJET baru-baru ini mendapatkan dua penghargaan prestisius dari International Finance Magazine, sebuah publikasi keuangan terkemuka di dunia. Maskapai asal Vietnam ini dinobatkan sebagai "Best Low-cost Airline in Southeast Asia" dan "Best Finance Management - Aviation - Vietnam”. Acara penghargaan berlangsung di Bangkok pada 26 Januari 2024 serta dihadiri pelaku bisnis dan pemimpin global ternama dari berbagai belahan dunia.
International Finance Awards, sebuah acara tahunan yang diadakan oleh majalah keuangan dan bisnis terkemuka asal Inggris, International Finance Magazine, telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Ajang bergengsi tersebut memberikan penghargaan atas prestasi bisnis, bakat individu, kepemimpinan, dan keunggulan dalam berbagai sektor industri global yang mencakup keuangan, perbankan, penerbangan, asuransi, energi, jasa, dan lainnya.
Baca juga: Dukung Kesetaraan Gender, Airnav Indonesia Diperhitungkan dalam Forum Asia Pasifik
Baca juga: Rute Baru Citilink Lombok - Bima Diharap Dorong Ekonomi NTB
Vietjet juga mendapatkan apresiasi atas prestasinya dalam meningkatkan pengalaman perjalanan udara bagi para pelanggan. Maskapai ini terus menawarkan produk dan layanan penerbangan yang inovatif dan aman dengan harga yang terjangkau, sekaligus memperluas jaringan penerbangannya hingga kini mencakup sebagian besar wilayah Asia Pasifik.
Dalam aspek manajemen keuangan, Vietjet berhasil mencapai kinerja bisnis yang menguntungkan di masa pasca pandemi, dan juga mampu untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan menitikberatkan pada pencapaian target ESG.
"Vietjet telah berkembang menjadi sebuah maskapai penerbangan era baru yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan dan mengambil peran terdepan dalam menyediakan pengalaman perjalanan yang beradab, modern, dan nyaman dengan biaya terjangkau bagi masyarakat dan wisatawan di seluruh dunia," jelas Chief Operating Officer Vietjet, Michael Hickey.
Ia menambahkan, pengakuan yang diterima dari berbagai komunitas bisnis dan keuangan internasional adalah bukti keberhasilan kinerja keuangan Vietjet yang efisien dan transparan, sehingga memperkuat peran maskapai ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan sektor pariwisata, serta menjadikannya mitra terpercaya dalam industri penerbangan global.
Saat ini, Vietjet mengoperasikan lebih dari 100 pesawat melalui jaringan penerbangan yang mencakup Vietnam dan Thailand, serta berbagai destinasi mancanegara seperti Australia, India, Cina, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Singapura, Kazakhstan, dan beberapa negara lainnya. Maskapai ini juga telah melayani lebih dari 185 juta penumpang, baik domestik maupun internasional.
Di Indonesia, Vietjet berhasil membuka empat rute penerbangan yang menghubungkan Indonesia dan Vietnam, yaitu rute Bali ke Ho Chi Minh City, Bali ke Hanoi, Jakarta ke Ho Chi Minh City, dan Jakarta ke Hanoi yang baru saja diluncurkan. Langkah ekspansi ini memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan jaringan penerbangan maskapai ini, sekaligus menandai rute langsung keempat dalam rangkaian koneksi langsung antara dua negara tersebut.
Vietjet menawarkan berbagai produk menarik seperti program “Fly First - Pay Later”, asuransi perjalanan gratis SkyCare, dan program loyalitas “SkyJoy”. Penumpang yang terbang bersama Vietjet juga berkesempatan untuk menikmati hidangan khas Vietnam yang lezat, segar, dan unik seperti Pho dan Banh Mi, serta berbagai pilihan kuliner internasional seperti roti kukus Shanghai, dimsum, hidangan halal, pasta Italia, nasi goreng Thailand, dan masih banyak lagi. Selain itu, para penumpang juga dapat menikmati pertunjukan spesial di dalam pesawat saat berada di ketinggian 10.000 meter. (H-2)
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
BANDARA I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat lonjakan signifikan dalam pergerakan penumpang dan penerbangan selama bulan Juli 2025.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Dalam 10 tahun terakhir, industri perjalanan berevolusi dengan sangat pesat.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Mesin jet plasma buatan tim Universitas Wuhan menawarkan alternatif ramah lingkungan bagi industri penerbangan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan industri penerbangan dan kedirgantaraan Indonesia semakin berkembang. Indonesia mengembangkan pesawat N219 Nurtario.
MASYARAKAT menilai harga tiket pesawat domestik tergolong wajar. Hal itu merujuk dari hasil survei Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) beberapa waktu lalu.
Rencana pegoperasian maskapai asing di dalam negeri perlu dikaji matang
Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti tengah merintis sejumlah program untuk menggiatkan isu kesetaraan gender di lingkungan kerja AirNav Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved