Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENELITI Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menilai positif PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) yang mengimplementasikan berbagai unsur keberlanjutan dalam operasionalnya. Termasuk, di antaranya melalui penerapan sertifikasi ramah lingkungan, seperti Environmental Product Declaration (EPD).
“Sebagai industri besar, GRP memang komitmen pada keberlanjutan. Bahkan, GRP bisa disebut sebagai pionir dan role model industri yang peduli pada lingkungan,” kata Heri dalam keterangannya, hari ini.
Baca juga: Tiga Tahun The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah
Selain meningkatkan citra perusahaan, jelas Heri, komitmen GRP yang antara lain diterapkan melalui sertifikasi EPD, juga memperkuat daya saing. Pasalnya, negara-negara maju menuntut setiap produk yang masuk harus berdasarkan kaidah-kaidah ramah lingkungan.
“Daya saing jelas meningkat. Terlebih, Uni Eropa akan menerapkan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) pada 2026,” kata dia.
Heri berharap industri lain bisa mengikuti jejak GRP sehingga bersama-sama mengurangi emisi karbon. “Intinya harus ada kolaborasi dan dukungan. GRP bisa mengajak atau bermitra dengan industri lain. Pemerintan bisa menjembatani,” katanya.
Presiden Direktur GRP Fedaus menyampaikan sertifikasi EPD jadi salah satu bukti konsisten GRP menjalankan operasional ramah lingkungan.
Pada 2023 misalnya, perusahaan memperoleh sertifikasi EPD untuk produk yang diekspor ke AS. Pada 2022, GRP juga meraih sertifikasi EPD untuk produk-produk yang dipasarkan di Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: APHI Gandeng Mutu Institute Gelar Sertifikasi Bidang Lingkungan Dan Kehutanan
Menurutnya, berbagai upaya itu merupakan bukti komitmen GRP menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang unggul di setiap tahap proses produksi.
Mulai pemilihan bahan baku, efisiensi transportasi, optimalisasi penggunaan energi, hingga upaya daur ulang pasca pemakaian produk. “Label EPD juga memberikan akses pada konsumen untuk transparan pada kinerja lingkungan produk GRP, serta membantu pengambilan keputusan berkelanjutan,” tutur Fedaus.
Fedaus menambahkan EPD tidak hanya memfasilitasi transaksi bisnis ke bisnis, tapi juga bermanfaat bagi konsumen yang peduli terhadap dampak lingkungan dalam pemilihan produk dan jasa.
"Penerapan EPD adalah bagian integral dari misi GRP dalam meningkatkan tujuan keberlanjutan kami," tambah Fedaus.
Fedaus menuturkan sertifikasi EPD memang keniscayaan. Tidak hanya bagi GRP, tapi juga industri lain. Terlebih saat pertumbuhan ekonomi masih solid seperti sekarang di tengah ketidakpastian global. Termasuk di antaranya, ketika dukungan kinerja baja nasional juga terus meningkat.
Baca juga: 10 Januari, Hari Lingkungan Hidup Nasional
Kemenko Perekonomian misalnya mencatat rata-rata konsumsi baja nasional dalam lima tahun terakhir hingga 2022 adalah 15,62 juta ton/tahun dengan produksi nilai rata-rata 12,46 juta ton/tahun. Dari sisi ekspor, industri besi dan baja mencatatkan tren peningkatan dari US$7,9 miliar pada 2019 menjadi US$28,5 miliar pada 2022.
“Kondisi demikian membuat GRP sebagai industri baja nasional terus berkomitmen menerapkan ekonomi berkelanjutan,” pungkas Fedaus.
Sebagai catatan, sertifikasi EPD memberikan informasi tentang dampak produk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Data yang digunakan juga objektif, dapat dibandingkan, dan diverifikasi pihak ketiga.
Selain itu, proses penyusunan EPD mengikuti standar ISO 14040/14044, ISO 14025, EN 15804, ISO 21930, dan ISO 14025, dengan menggunakan metode jejak ilmiah Life Cycle Assessment (LCA).
Metode itu mengevaluasi dampak lingkungan produk secara kuantitatif dari awal hingga akhir proses produksi, melibatkan semua rantai pasok, termasuk bahan baku, proses manufaktur, tahap penggunaan, dan tahap akhir masa pakai. (RO/S-2)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
THE Ascott Limited Indonesia secara resmi menjadi perusahaan perhotelan pertama di Indonesia yang berhasil meraih beberapa sertifikasi Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia Jawa Timur (DPD REI Jatim) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sertifikasi kompetensi bagi 157 pengembang properti
Waktu penyelesaian sertifikasi dipangkas dari 54 hari kerja menjadi 49 hari kerja.
Banyak pelaku UMKM masih melihat sertifikasi halal sebagai sebuah beban administratif, bukan sebagai sebuah kesempatan.
Rektor Perbanas Institute Prof Hermanto Siregar menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam membangun kapasitas sumber daya manusia yang unggul.
Sebelum upacara pemberian sertifikat lingkungan biru, Indonesia Morowali Industrial Park juga mengadakan acara amal lingkungan Run For Green di Kota Palu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved