Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta Pemerintah Indonesia bersama PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) memastikan sekaligus mengawasi kebijakan perusahaan agar tetap berpihak pada kepentingan nasional. Hal ini menjadi sorotannya lantaran sejumlah investor asing berlahan mulai menguasai jaringan telekomunikasi nasional.
Diketahui, Temasek dinyatakan sebagai pemenang atas divestasi saham PT Indosat Tbk sebesar 41,94 persen. Tidak berhenti, Singtel, merupakan perpanjangan tangan dari Temasek, memilliki saham sebesar 35 persen di PT Telkomsel yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Tbk.
Ia mengingatkan negara harus berdaulat dengan sumber daya yang dimiliki termasuk sektor telekomunikasi. Jika tidak berdaulat, ungkapnya, akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi Indonesia.
Baca juga: Telkom Tindaklanjuti Rekomendasi Audit BPK
"Kalau (Temasek) mampu menguasai sistem informasi, mereka akan menjadi kuat gitu. Padahal sekarang informasi dan data di genggaman handphone adalah komoditas utama di era sekarang. Seharusnya Indonesia bisa berdaulat," tegas Herman kepada Parlementaria usai mengikuti agenda Kunjungan Kerja Komisi VI DPR ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/12).
Politisi Fraksi Partai Demokrat itu menerangkan jika Temasek menguasai saham BUMN sektor telekomunikasi di Indonesia, maka perusahaan tersebut akan berada dalam posisi dominan dalam susunan anggota direksi dan komisaris. Aksi tersebut akan memberikan mendudukan Temasek dalam posisi sentral. Di mana, Temasek bisa mendorong sekaligus mengarahkan rencana dan strategi perusahaan terkait.
Maka dari itu, Herman mengingatkan Pemerintah Indonesia dan PT Telkom untuk mencegah potensi praktek monopoli yang mana akan menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat. "Tujuan yang ingin kita capai bersama adalah negara yang merdeka yang harus berdaulat, adil dan makmur. Oleh karenanya, harus ada kemampuan negara untuk bisa mempertahankan sumber daya yang dimiliki. Jadi, kita harus mampu berdaulat," tutup Legislator Daerah Jawa Barat VIII itu. (S-3)
Memaknai kebangkitan nasional menurutnya, menjadi satu tekad yang sangat besar untuk bisa melakukan konsolidasi dengan segenap sumber daya yang dimiliki.
Meski beberapa kalangan menganggap aman, banyak kalangan lain yang mengkhawatirkan dampak jangka panjangnya.
Kebersihan fasilitas utamanya toilet di rest area penting agar masyarakat yang singgah di rest area dapat beristirahat dan menggunakan fasilitas dengan nyaman.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah kepulauan dan daerah terluar masih membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya.
Menurut Faisol tingginya angka tersebut diakibatkan oleh faktor ekonomi, sehingga penyaluran beasiswa PIP yang memberi layanan pendidikan hingga tamat, atau lulus pendidikan.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan optimistis target tersebut bisa tercapai.
Penjatahan bandwidth menjadi isu tersendiri bagi para penyedia jasa layanan telekomunikasi di tengah meningkatnya penetrasi layanan streaming di Indonesia.
Sepanjang semester I/2019 Telkom mencatat kinerja perseroan yang semakin cemerlang.
Layanan IndiHome menunjukkan kinerja yang semakin kuat baik secara finansial maupun operasional.
Presiden Jokowi sudah menggelontorkan dana desa sebesar Rp275 triliun sejak 2014.
Sebagai BUMN telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyadari betul pentingnya pembangunan infrastruktur terhadap pembangunan masyarakat dan ekonomi Indonesia.
Perolehan pendapatan ini didukung oleh pendapatan layanan digital Telkom yang tumbuh pesat mencapai 30% dari tahun sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved