Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Basperindo Apresiasi Program 17 Juta Lapangan Kerja Baru Ganjar-Mahfud

Thomas Harming Suwarta
25/10/2023 21:17
Basperindo Apresiasi Program 17 Juta Lapangan Kerja Baru Ganjar-Mahfud
Ketua Umum Badan Pekerja Persatuan Indonesia (Basperindo) Arnod Sihite.(Ist)

BADAN Pekerja Persatuan Indonesia (Basperindo) merespons positif komitmen Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru jika terpilih pada menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029. 

Melalui misi cepat kerja, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki komitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru setiap tahun sehingga tingkat penyerapan kerja menjadi optimal dan angkatan kerja baru bisa lebih cepat terserap.

"Komitmen 17 juta lapangan kerja baru ini sangat positif karena menjawab persoalan bangsa saat ini. Di tengah upaya menekan angka pengangguran, komitmen aksi ini oleh kalangan pekerja disambut antusias," ungkap Ketua Umum Basperindo Arnod Sihite kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/10).

Menurut Arnod, Ganjar-Mahfud dalam visi dan misinya menempatkan aspek ketenagakerjaan sebagai isu penting yang harus dikerjakan saat memimpin nantinya. Bagusnya, lanjut Arnod, aspek ketenagakerjaan ini oleh Ganjar-Mahfud diletakkan dalam satu misi besar terkait ekonomi unggul yang berdaya saing.

"Di antara aspek penting membuat ekonomi unggul adalah kesempatan kerja. Maka komitmen 17 juta lapangan kerja baru itu sesuatu yang sangat relevan. Kami apresiasi," papar Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Percetakan, Penerbitan Media Informasi Seluruh Indonesia (PP PMI-KSPSI) itu.

Caleg DPR RI Dapil Sumut II dari Partai Perindo itu menegaskan juga komitmen Ganjar-Mahfud untuk memajukan peran ekonomi kreatif yang mengedepankan ekonomi Hijau untuk mendorong percepatan pembangunan.


Baca juga: Angka Kemiskinan di Ogan Komering Ilir Menurun


"Artinya sektor ini saling berkaitan. Adanya komitmen untuk mudah bekerja, cepat bekerja memastikan ekonomi Indonesia juga bertumbuh dengan baik. Demikian sebaliknya. Ekonomi yang bertumbuh dengan baik akan membuka kesempatan kerja lebih luas lagi," ucap Wakil Ketua Umum DPP KSPSI ini.

Bukan hanya itu, Indonesia punya tantangan untuk makin meningkatkan kualitas SDM pekerja/buruh dalam rangka kecakapan digital. Termasuk memanfaatkan bonus demografi demi Indonesia Unggul pada 2045. Caranya dengan melakukan upskilling dan reskilling pada kelompok pekerja dan buruh.

"Kecakapan digital pada pekerja itu suatu keharusan. Dalam visi misinya jelas Ganjar - Mahfud punya komitmen yang jelas pada aspek digitalisasi ini yang harus berlaku di semua lini kehidupan," imbuhnya.

Bagi Arnod yang juga Tim Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional itu, pada aspek ketenagakerjaan, Ganjar-Mahfud lebih memiliki pemetaan persoalan yang lebih jelas dan terperinci demikian juga upaya atau solusi yang ditawarkan. Misalnya masalah utama ketenagakerjaan di Indonesia adalah struktur tenaga kerja Indonesia mayoritas atau 56,33% adalah lulusan SMP ke bawah, kemudian 31,34% lulusan SMA, dan hanya 12,32% lulusan perguruan tinggi.

Menurut ILO, dengan kondisi ini pekerja Indonesia hanya memiliki output sebesar US$13 per jam atau masih di bawah Singapura US$74, Brunei Darussalam US$56, Malaysia US$26, dan Thailand US$15.

"Ganjar-Mahfud memahami soal ini sehingga pendekatan kualitas dan kapasitas tenaga kerja juga jadi program aksi yang aman dikerjakan. Kami yakin pasangan ini memahami persoalan tenaga kerja dengan baik apalagi Pak Ganjar punya pengalaman sebagai Gubernur dua periode di Jawa Tengah tentu sangat paham bagaimana isu tenaga kerja ini harus diatasi," pungkas Arnod. (I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya