Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Ogan Komering Ilir mengalami penurunan dari 13,23% pada 2022 menjadi 13,15% di 2023. BPS juga mencatat tren penurunan kemiskinan di Ogan Komering Ilir terus konsisten dalam kurun waktu 7 tahun terakhir.
Angka kemiskinan dari 15,75% pada 2017 menurun ke 13,23% di 2022 dan turun lagi 13,15% di 2023. "Ada tren konsistensi penurunan angka kemiskinan di Ogan Komering Ilir paling signifikan di 2022 sebesar 1,45%. Secara kumulatif penurunan yang terjadi mencapai 2,6% selama tujuh tahun terakhir," ungkap Kepala BPS OKI, Anugerah Hani, Rabu (25//10/2023).
Ia mengatakan atas capaian penurunan kemiskinan di 2023, secara peringkat untuk Kabupaten OKI kini tidak lagi termasuk lima kabupaten termiskin di Sumatra Selatan. Meski demikian, Hani memberikan catatan kepada Pemkab OKI terkait karakteristik kemiskinan di Ogan Komering Ilir. "Perlu diperhatikan angka partisipasi murni dan partisipasi kasar sekolah mengingat karakteristik penduduk miskin di Kabupaten OKI mayoritas berpendidikan SD ke bawah demikian dengan kepemilikan rumah layak huni," terang dia.
Baca juga: APBN Kembali Catatkan Surplus Rp67,7 Triliun, Menkeu: Trennya Cukup Baik
Sekretaris Daerah Kabupaten OKI Asmar Wijaya mengatakan, penurunan kemiskinan secara konsisten di OKI merupakan bentuk komitmen pemerintah setempat. "Konsistensi penurunan kemiskinan dari tahun ke tahun ini merupakan bentuk komitmen Pemkab OKI. Kami akan memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan kemiskinan dan tengkes dengan menggencarkan sejumlah program unggulan," terang dia.
Adapun beberapa program yang telah dilakukan Pemkab OKI untuk mengatasi kemiskinan meliputi upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Di antaranya, peningkatan akses lapangan pekerjaan seperti pelatihan keterampilan kerja serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Baca juga: Dua Bulan Kebakaran Lahan di Desa Jungkal belum Kunjung Padam
"Ada program peningkatan kapasitas UMKM, akses pasar bagi UMKM, fasilitasi kemitraan UMKM, pendampingan dan penguatan kewirausahaan, peningkatan sarana dan prasarana usaha, operasi pasar. Ini berpengaruh terhadap kemiskinan," terangnya.
Kemudian, program pemenuhan infrastruktur layanan dasar seperti penyediaan SPAM, Pamsimas, IPLT, Ipal Komunal, Kotaku, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan penyediaan infrastruktur dasar lingkungan. Ada juga bantuan kesehatan berupa Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN) serta bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun daerah seperti PKH, BPNT, BLT Desa. (Z-2)
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta Presiden Prabowo Subianto membantu penyelesaian pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan.
GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meniadakan open house pada lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan meminta masyarakat untuk perkuat silaturahmi dengan keluarga
Sebanyak 5.815 unit rumah yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) akan dibedah sepanjang tahun 2025.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Di balik keindahan alamnya yang memukau dan semangat masyarakatnya yang tak kenal lelah, Gorontalo masih bergulat dengan dua "luka" kronis: kemiskinan dan kesenjangan
SEKTOR usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan ekosistem yang sehat agar bisa naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved