Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERTAMINA Geothermal Energy (PGEO) memiliki peran strategis dalam menyediakan energi bersih di Indonesia, salah satunya mengembangkan energi panas bumi. Hal tersebut disampaikan oleh Khilmi, anggota Komisi VI DPR, dalam acara sosialisasi peran Pertamina Geothermal Energy dalam proses transisi energi bersih dan berkelanjutan di Gresik, Jawa Timur, 29 September 2023.
"PGEO ialah salah satu perusahaan yang merupakan yang tergabung dalam kelompok usaha Pertamina dengan fokus pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia," jelasnya. Kehadiran PGEO dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia agar bermanfaat secara maksimal, sehingga memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sekaligus menyediakan energi yang ramah lingkungan.
Sebagai pelaku utama dalam industri panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan kemampuan dan penguasaan di bidang teknologi panas bumi serta tim yang berpengalaman, PGEO mengelola mata rantai distribusi mulai dari melakukan eksplorasi hingga distribusi. "Karena itu kami mendukung dan mengapresiasi PGEO yang menyediakan energi untuk listrik yang ramah lingkungan dan ini mengurangi ketergantungan energi yang bersumber dari fosil," jelas Khilmi.
Baca juga: TotalEnergies Genjot lagi Produksi Bahan Bakar Fosil
PGEO memiliki kapasitas terpasang secara operasi sendiri sebesar 672 MW dan 1.205 MW dari Kontrak Operasi Bersama (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) terbagi dalam enam area operasi. Dengan mengusung tema Energizing Green Future, PGEO menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek energi panas bumi. PGEO sebagai sebuah korporasi tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.
Selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia, PGEO juga ikut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global. Area operasi PGEO terdiri dari 13 wilayah kerja meliputi Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai dan Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.
Baca juga: Inggris Sahkan Perusahaan Norwegia dan Israel Kembangkan Blok Migas
PGEO melakukan invetasi dengan teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Mereka berupaya mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah. PGEO menjadikan energi panas bumi sebagai bagian diversifikasi energi untuk pembangunan berkelanjutan. (RO/Z-2)
PGE Area Lahendong dinilai sebagai salah satu contoh praktik terbaik (best practice) internasional dalam pengelolaan dampak lingkungan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memastikan seluruh elemen tetap mengedepankan kinerja operasi dan aspek health, safety, security & environment (HSSE) di seluruh area operasi.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyampaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan di tahun ini sebesar US$547 juta atau setara Rp8,5 triliun.
PGEO berhasil masuk ke dalam indeks 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid atau LQ45.
Ada dua hal yang menarik dari bisnis PGEO. Pertama, secara fundamental kinerja perusahaan. Kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki saham itu.
Memasuki tahun ke-17 beroperasi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE atau IDX: PGEO) terus menunjukkan resiliensi serta komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved