Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PAKAR ekonomi lingkungan IPB University Aceng Hidayat menyambut baik pengembangan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Selain menyokong target net zero emission (NZE) pemerintah Indonesia, Aceng juga berharap Pusat Energi Berkelanjutan bisa berperan lebih besar. Termasuk di antaranya, melakukan pengkaderan terhadap para calon pemimpin energi berkelanjutan.
Baca juga: Pertamina Jadi Penjual dan Pembeli di Bursa Karbon Indonesia
“Harus didukung, karena di sinilah letak strategisnya Pertamina Sustainable Energy Center. Bahkan, ke depan sebaiknya juga difungsikan sebagai sustainable leadership training center atau semacam Lemhannas-nya energi baru terbarukan (EBT). Dalam hal ini khusus mengkader calon pemimpin di bidang energi berkelanjutan,” kata Aceng, dalam keterangannya, hari ini.
Pengkaderan tersebut, imbuh Aceng, bisa menyasar para praktisi, calon pemimpin, dan calon pejabat di BUMN.
Hal ini penting, karena para CEO, calon pejabat, calon menteri, calon anggota DPR, dan sebagainya, membawa peraturan perundang-undangan dan kebijakan. Sehingga mau tidak mau, mereka harus memiliki wawasan lingkungan.
Baca juga: IDX Carbon Resmi Diluncurkan, Pertamina Satu-Satunya Penjual yang Melantai di Pasar Karbon Indonesia
“Para kader tersebut harus mendapatkan sertifikat sustainability. Pertamina jadi leading sector-nya,” tegas Aceng.
Tidak hanya itu. Aceng juga berharap, Pusat Energi Berkelanjutan bisa menjadi pusat riset EBT dan mempersiapkan SDM unggul. Selain itu, diharapkan bisa menghasilkan produk alternatif EBT.
Terkait hal ini, Aceng menyebut solar panel sebagai yang paling memungkinkan untuk diproduksi, dibandingkan dengan angin dan sebagainya.
“Kalau menggunakan teknologi luar, solar panel kan mahal. Saatnya Pertamina bekerja sama, mungkin dengan LEN Bandung untuk bahu-membahu secara nasional segera membuat solar panel produksi dalam negeri,” ujar Aceng.
Baca juga: Pertamina Siap Pimpin Pasar Perdagangan Karbon di Indonesia
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memang menjalin kerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mengembangkan Pertamina Sustainable Energy Center di IKN Nusantara.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Pertamina dengan OIKN di lokasi pembangunan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akhir pekan lalu.
Kawasan Pertamina Sustainable Energy Center akan dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies, Pertamina Vocational Education Center, Shared Green Infrastructure, laboratorium, dan Sustainability Start-up Hub. (RO/S-2)
Potensi pasokan gas di Indonesia secara nasional masih mencukupi, namun distribusinya terkendala oleh ketidaksesuaian lokasi antara produksi dan konsumsi.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Dilakukan penambahanĀ dua titik operasional baru, tepatnya di Integrated Terminal Panjang, Provinsi Lampung dan Fuel Terminal Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTSĀ berkapasitas 25 di Bali Timur.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
MEMPERINGATI Hari Bumi, Komunitas Generasi Energi Bersih (Gen-B) mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya transisi energi bersih di Binus School Simprug,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved