Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RENCANA pembentukan PalmCo diharapkan dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai agent of development yang memperkuat industri sawit nasional.
Menteri Pertanian periode 2000-2004 Prof Bungaran Saragih mengatakan tidak hanya menggerakkan pertumbuhan ekonomi, tapi rencana pembentukan PalmCo juga berpotensi membantu menciptakan pemerataan hasil perekonomian berkelanjutan.
Namun, jelasnya, kondisi itu hanya akan dapat dicapai jika PalmCo yang menurut rencana nantinya merupakan subholding PTPN Group di bisnis kelapa sawit dipertegas posisinya sebagai agent of development atau lembaga yang mengerahkan dana untuk pembangunan ekonomi rakyat.
Baca juga: Demi Mewujudkan Ketahanan Pangan, PalmCo dan SuppotingCo akan Jadi Sub Holding Perkebunan
“Satu-satunya justifikasi PalmCo dalam perekonomian adalah jika perannya dipertegas sebagai agent of development. Sehingga, pemerintah dapat ikut mengendalikan strategi bisnis perusahaan untuk kepentingan rakyat,” tegas Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Prof Bungaran, di Jakarta, Selasa (22/8).
Indonesia, menurutnya, masih membutuhkan agent of development di bidang kelapa sawit karena negara ini bukan lagi hanya sebagai produsen terbesar, tapi juga konsumen produk sawit terbesar di dunia.
“Kita bukan hanya perusahaan sawit terbesar di dunia, tapi juga konsumen sawit terbesar di dunia, seperti minyak goreng, biodiesel dan lain-lain itu. Jadi, masih diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengaturnya,” ujar Prof Bungaran.
Baca juga: Holding Perkebunan Nusantara Rencanakan Penggabungan 13 PTPN
Dia mengatakan kurang tegasnya peran PTPN selama ini sebagai agent of development untuk sawit, menjadikan pemerintah kelawahan jika terjadi lonjakan harga sawit di luar negeri, seperti terjadi tahun lalu di awal Perang Ukraina-Rusia.
“Kalau ada PalmCo tinggal diperintahkan, sediakan anggarannya,” katanya.
Ia mengatakan tuntutan atas PalmCo saat ini tidak hanya harus menjadi agent of development untuk on-farm, tetapi juga sampai ke downstream. Ini sejalan dengan program hilirisasi yang tengah dijalankan pemerintah.
“Jadi PalmCo sebagai agent of development membantu petani dan membantu konsumen di dalam negeri. Bahkan, PalmCo bisa ditugaskan membuat minyak goreng merah, misalnya, agar tidak terjadi avitaminosis (kondisi kekurangan vitamin)."
Dari sisi produsen, PalmCo dibutuhkan untuk mendampingi petani rakyat yang menguasai lebih dari 40% lahan sawit nasional atau lebih dari 6 juta ha, lebih luas daripada lahan sawit PalmCo yang akan dibentuk.
“Jadi Indonesia memang masih butuh agent of development bidang sawit. Untuk memastikan peningkatan kualitas lahan sawit plasma dan kebutuhan minyak goreng atau ke depan biodiesel masyarakat yang tersedia,” jelasnya.
Baca juga: Pengelolaan Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit Butuh Inovasi
Dia meyakini potensi PalmCo jadi agent of development sawit besar. Contohnya, PTPN pernah ditugaskan mengembangkan petani plasma dengan bantuan kredit luar negeri.
Dengan demikian, penilaian kinerja PalmCo tak hanya berdasarkan keuntungan, tetapi juga berdasarkan dampak perusahaan atas perekonomian masyarakat dan nasional.
Indonesia juga tidak bisa serta merta meniru strategi bisnis BUMN sawit Malaysia dan Singapura karena kedua negara itu tidak memiliki petani plasma dan konsumen berpenghasilan rendah sebanyak di Indonesia.
“Indonesia harus cari jalan sendiri. Jadi agent of development baru ada justifikasinya. Kalau petani rakyat yang jumlahnmya lebih dari 6 juta bisa bersatu membentuk koperasi atau bentuk lain juga sangat bisa mendukung kinerja PalmCo lebih besar lagi,” tutupnya. (RO/S-2)
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu, mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan mahasiswa BEM Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi untuk berdiskusi tentang masa depan pertanian Indonesia.
Tindakan tegas diambil pemerintah agar masyarakat merasa tenang, terutama dalam menjalankan ibadah puasa dengan tidak terganggu oleh naiknya harga bahan pokok.
Pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun agar Bulog menyerap tiga juta ton setara beras pada 2025.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved