Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pendanaan hingga US$200 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan terkait dengan Green Building (bangunan hijau).
Itu menjadi penting agar mencapai target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s/SDG’s).
“Jadi dengan kata lain, pemerintah harus bekerja sangat keras untuk memanfaatkan opsi pembiayaan yang mendukung proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya dalam Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development Throughout ASEAN Countries, Jakarta, Selasa (22/8).
Baca juga : Bank DBS dan BNP Paribas Penuhi Aspirasi Nasabah Terkait Keberlanjutan
Merujuk laporan International Finance Corporation (IFC) wilayah Asia Pasifik membutuhkan dana sekitar US$17,8 triliiun untuk pembangunan perumahan tempat tinggal berkonsep hijau.
Kebutuhan dana itu, kata Sri Mulyani, hanya dapat dipenuhi mellaui solusi pembiayaan inovatif dan kolaboratif dari banyak negara lainnya.
Baca juga : Terapkan Konsep Keberlanjutan, Perusahaan Perlu Rencana Terintegrasi
Namun itu juga mesti dibarengi dengan pembelajaran pengalaman dari banyak negara lain yang telah mencatatkan capaian positif dalam pembangunan berkelanjutan.
Hal tersebut diperlukan meski sedianya Indonesia telah mengadopsi langkah-langkah pembangunan berkelanjutan dari sisi gedung fisik dengan menekankan prinsip bangunan hijau.
“Karena di Indonesia itu ternyata kebutuhan akan pembangunan gedung baru terus meningkat dan berkembang, dan perjalanan menuju konstruksi yang berkelanjutan itu masih menemui banyak kendala,” terang Sri Mulyani.
Kendala yang dihadapi Indonesia, lanjut dia, berupa hambatan keuangan yang ditandai dengan tingginya biaya uang muka dan terbatasnya akses ke permodalan. Padahal dua hal itu memiliki peranan penting bagi pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang mengadopsi efisiensi energi.
Dengan adanya investasi yang masuk di sektor pembangunan berkelanjutan, imbuh Sri Mulyani, maka kebencanaan alam yang kerap dialami oleh kawasan hunian.
“Bangunan yang berkelanjutan akan meminimalkan kerentanan terhadap banjir, kebisingan dan polusi cahaya serta meminimalkan polusi emisi, air dan tanah. Pembangunan Berkelanjutan juga memainkan peran yang sangat penting dalam mencapai target SDG’s kami,” jelas Sri Mulyani. (Z-5)
Monit, platform manajemen pengeluaran bisnis, berhasil meraih pendanaan sebesar US$2,5 juta dalam putaran terbaru yang dipimpin oleh Cento Ventures.
Selama lebih dari 10 tahun, gerakan ini menunjukkan cara aksi kolektif masyarakat untuk membuka akses pendanaan bagi berbagai inisiatif sosial.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
BRI catat efisiensi pendanaan lewat strategi CASA, BRImo, dan AgenBRILink, himpun DPK Rp1.421 triliun di Kuartal I 2025. Cost of fund turun jadi 3,5%.
Gedung Putih memerintahkan seluruh lembaga federal batalkan kontrak dengan Universitas Harvard, dengan total sekitar US$100 juta.
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pendanaan federal untuk penelitian gain-of-function di negara asing seperti Tiongkok dan Iran.
Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan juga telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mendukung distribusi hasil panen.
Melalui momentum Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, BNI meluncurkan inisiatif baru lewat Program BNI UMKM Ramah Lingkungan.
Satgas tersebut diharapkan dapat mengiringi Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
DEPUTI Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menuturkan pemerintah terus aktif menggaet investasi ekonomi hijau.
Stella menjelaskan bahwa pemerintah akan mengadaptasi kurikulum, mengajarkan vokasi, dan penyelarasan program perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan industri.
Upaya mendorong ekonomi hijau terus dilakukan PT Bank Negara Indonesia (BNI) demi mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved