Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ENVIRONMENTAL, Social, and Corporate Governance (ESG) kini menjadi perhatian seluruh dunia. Pada World Economic Forum terakhir disebutkan bahwa risiko bisnis bukan lagi hanya soal produk maupun persaingan, risiko bisnis kini berhubungan erat dengan krisis iklim.
Pelaku bisnis dan investor sudah mulal menyadari kondisi bumi yang memburuk akan berdampak pada kelangsungan bisnis. Bumi yang rusak pada akhirnya akan membuat semua bisnis mati.
Karena itulah, ESG semestinya bukan hanya soal reporting saja atau sekadar publikasi. Penerapan prinsip-prinsip ESG perlu mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan dalam rangka keberlanjutan bisnis dan tatanan kehidupan global di masa mendatang (sustainability).
Baca juga: Sinar Mas Land Targetkan Kurangi Emisi Karbon 34% dari Listrik
"Kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan adalah langkah baik. Namun perlu diingat ESG bukanlah sekadar report keren-kerenan, tapi sesuatu yang harus dilakukan secara holistik dengan perencanaan yang matang," ujar Anjar Priandoyo, Associate Director of ESG & Sustainability BDO Indonesia, pada temu media yang digelar BDO di Jakarta, Rabu (2/8).
Usung Isu ESG, Perusahaan Berada di Jalan Benar
Menurut Anjar, ketika sudah mengusung isu ESG, sejatinya perusahaan tersebut telah berada di jalan yang benar.
Langkah perusahaan itu sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang ingin menuntaskan target sustainable development goals (SDGs) pada 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Saat ini, pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Baca juga: POWR Terus Perkuat Pondasi Keberlanjutan Melalui Penerapan Strategi yang Andal
Diakui, penerapan ESG memang membutuhkan biaya. Namun, Anjar menegaskan, investasi ini hakikatnya berorientasi manfaat yang sangat panjang.
Bahkan Jika mampu dikelola dengan baik, ESG justru mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
“Sebab dalam ESG akan banyak melakukan penghematan seperti energy savings, water management, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Kebutuhan Anggaran untuk Program Sustainability
Pada kesempatan sama, Audit & Assurance Partner BDO Bambang Budi Tresno menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk program sustainability harus disiapkan dengan matang sejak awal.
Langkah ini penting, sebab pelaku bisnis perlu memahami bahwa anggaran yang digelontorkan sangat mungkin tidak langsung kembali dalam bentuk keuntungan yang berupa uang lagi.
Baca juga: Dorong ESG, PLN Kembangkan Sustainable Linked Loan
"Nah, di sinilah pentingnya penyelarasan karena ini adalah shifting dan ada target jangka panjang. Ingat, profit itu bisa berupa value atau nilai tambah lingkungan. Inilah yang harus dipahami oleh perusahaan sejak awal," paparnya.
Agar bisnis dan program sustainability sama-sama bisa berjalan efektif, menurut Bambang perlu dibuat peta jalan (roadmap) secara komprehensif.
Senada, CEO for BDO in Indonesia, Thano Tanubrata, mengungkapkan bahwa saat ini penerapan ESG menjadi tren yang semakin menguat di berbagai belahan dunia.
“Indonesia telah mengawali dengan menerbitkan sejumlah regulasi yang wajib dipatuhi semua pelaku usaha, serta pemberian insentif yang bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan dalam menerapkan pronsip-prinsip ESG,” ujar Thano. (RO/S-4)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Meski menghadapi tantangan global yang sama, ASEAN memiliki keunggulan kompetitif, khususnya dari sisi demografi dan arus perdagangan.
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Saat ini berbagai program pembangunan pusat dilakukan di desa, namun peran masyarakat untuk ikut berpartisipasi masih perlu dioptimalkan.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Western Sydney University kembali mencatat prestasi membanggakan dengan meraih peringkat pertama dunia dalam pembangunan berkelanjutan selama empat tahun berturut-turut.
PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining) menunjukkan komitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program KPP Mining Youth in Action 2024.
Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dihadapi tantangan perubahan iklim.
Perempuan sebagai pilar keluarga dan masyarakat, memiliki peran strategis untuk menghadirkan solusi pengentasan kemiskinan dalam proses pembangunan.
terus memperkuat kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved