Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) memperoleh peringkat idA dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Peringkat ini mencerminkan pencapaian GGRP dalam posisi pasar yang baik, margin keuntungan yang kuat, dan perlindungan arus kas yang solid.
Peringkat GGRP tahun ini meningkat dari sebelumnya, yaitu idA-, yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang makin kuat.
Baca juga : Lapangan Usaha Industri Manufaktur Berkontribusi 18,67% Terhadap Ekonomi
Direktur Keuangan GGRP Roymond menjelaskan peningkatan peringkat GGRP ini didorong beberapa faktor.
Sebagai salah satu pemain utama dalam industri baja di Indonesia, GGRP berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$945,5 juta pada 2022, dengan volume penjualan mencapai sekitar 7% dari konsumsi baja di Indonesia.
Pada triwulan pertama 2023, GGRP berhasil meningkatkan marjin laba bruto dan EBITDA masing-masing menjadi 10,9% dan 11,9%.
Baca juga : Sektor Logam Tumbuh Tinggi, Hilirisasi Industri Baja Digenjot
Kinerja positif ini didukung pengelolaan arus kas operasional yang baik, dengan rasio perputaran piutang yang pendek dibandingkan dengan rasio perputaran utang yang lebih panjang.
Pencapaian ini tidak terlepas dari langkah-langkah transformasi bisnis dan manajemen yang diimplementasikan sejak triwulan ketiga 2020.
"Komitmen GGRP untuk tetap fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, sambil menjaga performa keuangan yang kuat, tercermin dalam peningkatan peringkat ini."
Baca juga : FSPMI Minta Pemerintah Lindungi Industri Baja Nasional
"Peringkat ini menjadi dorongan untuk kami tetap fokus pada aspek sustainability dalam proses produksi baja yang kami lakukan. Ke depannya, kami akan terus bekerja keras menjaga kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan dan berkontribusi positif bagi industri dan masyarakat,” jelas Roymond.
Roymond mengutarakan peringkat idA dengan prospek stabil dari Pefindo merupakan sinyal positif bagi seluruh pemangku kepentingan GGRP.
Pemeringkatan ini menunjukkan GGRP memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang dan memiliki peluang yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Baca juga : Hilirisasi Industri Baja Meningkat, Industri Logam Tumbuh Pesat
Pefindo merupakan lembaga pemeringkat kredit tertua dan terpercaya di Indonesia, serta didirikan pada 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal, dan Bank Indonesia.
Hingga saat ini, Pefinfo telah memeringkat lebih dari 1.100 entitas dan instrumen pasar modal.
Pefindo juga melakukan kerjasama strategis dengan lembaga pemeringkat kredit global terkemuka, Standard & Poor’s (S&P) sejak 1996, sehingga memungkinkan untuk mengadopsi metodologi pemeringkatan berstandar internasional. (RO/S-2)
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Jika di Jawa Timur ada industri besi dan logam Ngingas-Sidoarjo Kalsel juga memiliki industri besi dan logam Nagara (Daha) di Hulu Sungai Selatan.
EKONOMI Indonesia tumbuh sebesar 5,05% di tahun 2023 secara c to c. Diketahui, lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan atau manufaktur.
Upaya GRP juga menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional makin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global.
Para perajin lokal menyesalkan bahwa seni ukir logam ini masih kurang dihargai di dalam negeri dan kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
Baja ringan merupakan material kokoh yang kini mulai menggeser kayu sebagai material bangunan.
Kemenperin terus mendorong hilirisasi industri sebagai salah satu kebijakan strategis guna meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved