Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PT Hutama Karya (Persero) resmi melepas dua ruas Jalan Tol Trans Sumatra yakni (JTTS) Tol Medan–Binjai dan Bakauheni–Terbanggi Besar kepada Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaannya, PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia. Nilai divestasi tersebut mencapai Rp20,5 triliun.
Hal ini dikemukakan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi antara Hutama Karya dengan INA, di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7).
"Hari ini kami tandatangani penyelesaian transaksi kerja sama dengan INA. Dengan total panjang dua ruas tol mencapai 158 kilometer (km) nilai transaksi sebesar Rp20,5 triliun," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Tol Cisumdawu yang Siap Beroperasi
Dijelaskan bahwa INA mengakuisisi tol Medan–Binjai sepanjang 17 km dan tol Bakauheni–Terbanggi Besar sepanjang 141 km. Budi menerangkan akuisisi itu berupa asset recycling atau memindahtangankan aset yang lama ke aset yang baru ke INA. Prosesnya tersebut memakan waktu dua tahun. Transaksi ini pun didukung konsultan keuangan asing dari Amerika Serikat, Rothschild.
"Transaksinya cukup panjang, kami menerima surat pertama (soal akuisisi) dari INA itu pada maret 2021. Jadi Prosesnya dua tahun lebih. Kami juga telah menerima pembayaran dari INA pada 27 Juni kemarin," jelasnya.
Budi menambahkan hasil divestasi dua ruas tol tersebut akan digunakan Hutama Karya untuk membayar sebagian pinjaman atau utang perusahaan dan pendanaan proyek tol lainnya.
Baca juga: INA Resmi Akuisisi 2 Ruas Tol Trans Sumatra dari Hutama Karya
Untuk Proyek Tol Lain
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menilai penyelesaian transaksi investasi akuisisi ruas Tol Medan–Binjai dan Bakauheni–Terbanggi Besar penting untuk membantu kinerja Hutama Karya dalam melanjutkan program pembangunan infrastruktur lainnya. Khususnya penyelesaian proyek-proyek di Tol Trans Sumatra.
"Pembiayaan ini bersifat ekuitas dan bukan utang," jelasnya.
Ridha berharap dengan investasi tersebut membuka peluang bagi investor domestik maupun internasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.
"Kami juga sekaligus sedang mempersiapkan beberapa transaksi tambahan yang nanti akan masuk juga di jalan tol lain yakni di Trans Jawa," ungkapnya.
Secara umum investor yang masuk ke INA berasal dari sovereign wealth fund (SWF) dari Uni Emirat Arab, Singapura, Qatar, Tiongkok, lalu dari perusahaan asuransi ternama, dan strategic investor.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko yang hadir langsung dalam Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi antara Hutama Karya dengan INA mengapresiasi langkah INA yang membeli dua ruas tol JTTS untuk mendongkrak pengembangan ekonomi di wilayah Sumatra.
"Kami bersyukur transaksi investasi selama dua tahun ini bisa selesai. Ini tentu sangat penting untuk ekonomi dan tol JTTS ini memunculkan pusat ekonomi baru. Investasi jalan tol juga dapat menghasilkan return yang baik," terangnya.
Dengan disuntikannya Rp20,5 triliun ke kantong Hutama Karya, Tiko berharap kinerja keuangan perusahaan pelat merah itu akan terus membaik.
(Z-9)
Di balik skema mega strategis ini, hambatan di lapangan tidak bisa diabaikan. Salah satu tantangan utama adalah pengadaan lahan, yang membutuhkan lebih dari 35.000 hektare.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di sekitar Jalan Tol Trans Sumatra (JTSS).
Salah satu di antara mereka yakni mantan Direktur Utama PT Hutama Karya Realitindo Koentjoro dan eks Direktur PT STJ Setya Shri Laksana.
Volume lalu lintas (VLL) mencapai 125.839 kendaraan pada Senin (30/12) atau meningkat 38,50% dari VLL normal.
Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Seksi Bengkulu - Taba Penanjung telah 2 tahun beroperasi.
Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Rengat-Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 kmditargetkan rampung pada tahun 2026.
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) hingga Juni 2025 telah memfasilitasi 792 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di 23 Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Hutama Karya rayakan Hari Gajah Internasional dengan Underpass Perlintasan Gajah di Tol Trans Sumatera, lindungi migrasi dan habitat Gajah Sumatera
Hutama Karya juga mendukung program bersih-bersih BUMN dan berkomitmen untuk memenuhi setiap tahapan pemeriksaan yang berjalan.
MANAJEMEN PT Hutama Karya (Persero) menegaskan mendukung aksi bersih-bersih BUMN yang dilakukan KPK setelah mantan dirut perusahaan itu terjerat kasus korupsi tol transsumatra
Hutama Karya bersama PT Bumi Karsa merampungkan pembangunan enam sekolah negeri di Jakarta Pusat untuk tahun ajaran 2025/2026.
Hutama Karya menggelar pelatihan branding dan digital marketing bagi UMKM binaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved