Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
STARTUP ekosistem agritech Indonesia, Eratani, hari ini atau Senin (10/7) mengumumkan tambahan putaran pendanaan awal (seed round) sebesar Rp 30 miliar (US$ 2 juta), meningkatkan total pendanaan awal menjadi Rp 90 miliar (US$5,8 juta).
Putaran ini dipimpin oleh SBI Ven Capital melalui dana bersama dengan Kyobo Securities dan NTUitive. Putaran ini juga diikuti oleh Genting Ventures, Orvel Ventures, dan Ascend Angels.
Pada akhir 2022, Eratani telah berhasil mengumpulkan Rp 60 miliar (US$3,8 juta) dari TNB Aura, AgFunder, B.I.G Ventures, dan Trihill Capital.
Baca juga: Perlu Peningkatan Ekosistem Startup di Tanah Air dengan Buka Banyak 'Pemain'
Secara keseluruhan, pendanaan awal ini mengindikasikan optimisme investor terhadap industri agritech di Indonesia dan kemampuan Eratani untuk merealisasikan potensi sektor ini dan menciptakan dampak sosial bagi petani.
Andrew Soeherman, CEO Eratani mengatakan, "Eratani berdiri atas keyakinan bahwa teknologi dapat mengubah industri pertanian dan menciptakan dampak sosial yang signifikan."
Komitmen Berdayakan Petani
Ia menambahkan, "Investasi ini merupakan validasi terhadap model bisnis kami dan juga mencerminkan keyakinan kami terhadap potensi agritech di Indonesia."
"Eratani berkomitmen untuk terus memberdayakan petani, meningkatkan efisiensi, dan mendorong keberlanjutan bisnis dalam sektor pertanian," jelas Andrew.
Baca juga: Percepat Pertumbuhan Entrepreneur dengan Lahirnya Startup Baru
Sejak didirikan pada 2021 Eratani telah mendorong integrasi teknologi dalam operasi budidaya pertanian, terutama komoditas padi.
Solusi komprehensif Eratani sendiri terdiri dari pendanaan petani, manajemen rantai pasok, distribusi komoditas, dan pendampingan dan bantuan pertanian.
Saat ini Eratani telah mendukung lebih dari 20.000 jaringan petani padi di lima provinsi Indonesia. (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sulawesi Selatan).
Baca juga: Luncurkan GVV Batch 6, Grab Cari Startup ESG dan E-commerce Enabler
Sektor pertanian Indonesia, yang berkontribusi sekitar 13% terhadap PDB dan menyerap hampir 29% tenaga kerjanya, menghadapi ketidakefisienan yang signifikan.
Keterbatasan logistik dan banyaknya tengkulak mengakibatkan biaya operasional tinggi dan margin keuntungan yang menurun bagi petani, terutama pada komoditas padi yang melibatkan sekitar 17 juta rumah tangga.
Solusi inovatif Eratani bertujuan untuk menyederhanakan, meningkatkan efisiensi dan keadilan bagi petani sehingga petani bisa petani mendapatkan manfaat langsung dari kerja mereka.
Investor Optimistis atas Potensi Sektor Agritech
Investor Eratani pun optimis terhadap potensi sektor agritech dan peran Eratani dalam merealisasikan potensi tersebut.
Baca juga: #Hack4ID Jadi Ajang Pelatihan Calon Founder Startup
Ryosuke Hayashi, Chief Executive Officer SBI Ven Capital mengungkapkan, "Agritech memiliki potensi sangat besar di Indonesia dan kami percaya Eratani memiliki solusi yang tepat untuk menggali potensi tersebut. "
"Pendekatan Eratani yang holistik dan inovatif tidak hanya meningkatkan efisiensi proses pertanian, tapi memberikan dampak sosial positif bagi para petani." jelasnya.
"Kami memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan Eratani dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi sektor pertanian," jelas Hatashi.
Investasi ini menandakan pandangan optimis terhadap industri agritech Indonesia dan memperkuat posisi Eratani sebagai pemain kunci dalam industri ini. (RO/S-4)
Founding partner Intudo Ventures, Patrick Yip menjelaskan tahun lalu memang penuh tantangan, karena merupakan periode koreksi bagi industri.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak usahanya, BNI Venture, memperkenalkan 10 startup peserta pitching demo day dari program akselerator Axel Arc di acara Tech in Asia Conference 2024.
Pendanaan katalis berperan penting dalam membantu perusahaan rintisan yang berada pada tahap awal dalam berinovasi.
Dalam dunia e-commerce yang semakin kompetitif, keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh produk yang ditawarkan, tetapi juga oleh kualitas tim yang mengelolanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Pria itu kini menjadi seorang pengusaha sukses yang fokus berbisnis dan menjadi investor. Padahal ia berasal dari keluarga sederhana saja.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved