Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN teknologi Grab kembali membuka program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 6 pada Juni 2023.
Mengusung tema Thriving Sustainably: Ensuring E-Commerce Enablers and ESG Ventures' Survival and Longevity, GVV kali ini mencari startup tahap awal di sektor Environment, Social, and Governance (ESG) serta bisnis startup yang mendukung digitalisasi UMKM.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyatakan, program akselerator GVV tahun ini fokus untuk mengembangkan sektor-sektor yang sejalan dengan prinsip Triple Bottom Line perusahaan yaitu Profit, People, dan Planet.
Baca juga: Grab Indonesia Komitmen Peduli pada Mitra Pengemudi dan Masyarakat
“Kami berusaha untuk memastikan profitabilitas yang kami raih sejalan dengan kesejahteraan masyarakat tempat kami beroperasi, dan perlindungan lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Neneng dalam keterangan, Kamis (6/7).
Pemilihan fokus startup ESG selaras dengan perkembangan di dunia, termasuk Asia Tenggara, dalam beberapa tahun terakhir.
Pendanaan Startup ESG di Indonesia Naik 72%
Hal ini ditunjukkan dengan kesepakatan pendanaan startup ESG di Indonesia yang naik 72% menjadi US$43 juta atau Rp642 miliar pada 2022, berdasarkan data Tech in Asia.
Baca juga: Ketangkasan Bisnis dalam Transformasi Digital Diperlukan Untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Selain sektor ESG, GVV juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung startup yang membantu digitalisasi UMKM.
Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong 30 juta UMKM go digital pada 2024. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, baru 20,76 juta UMKM yang melakukan digitalisasi usahanya per Desember 2022.
Beberapa sektor startup yang dapat berpartisipasi dalam GVV Batch 6 meliputi: Pertama. Merchant enablers atau startup yang membantu operasional pelaku UMKM,
Kedua. E-commerce enablers atau startup yang membantu UMKM menggunakan e-commerce, Ketiga. Social media enablers atau startup yang membantu UMKM mengelola media sosialnya.
Keempat, ESG atau startup yang memiliki produk/layanan (enabler) yang membantu perusahaan mengukur dampak lingkungan, sosial dan tata kelola.
Baca juga: Grab Bakal PHK 1.000 Lebih Karyawan
"Lebih jauh, kriteria startup yang bisa mengikuti GVV Batch 6 antara lain; sudah mendapatkan pendanaan post-seed dari investor, memiliki operasional bisnis yang sudah berjalan, memiliki model bisnis yang jelas, serta mempunyai produk dan jasa yang mampu berkembang," jelas Naneng.
Ikuti Program Akselerator
Nantinya, startup peserta akan mengikuti rangkaian program akselerator dan mendapatkan sejumlah manfaat seperti Pilot program: kesempatan untuk menghubungkan produk atau layanan startup ke basis pelanggan dan pengguna Grab (pengguna, mitra merchant, mitra pengemudi),
Workshop & mentorship: belajar dengan berbagai pakar industri tentang topik yang relevan, Networking: terhubung dengan jaringan alumni GVV dan pemimpin perusahaan seperti Grab dan para mitra strategisnya,
Partnership: berkesempatan untuk menjalin kemitraan dengan Grab, Pitching session dan kesempatan mendapat pendanaan: berkesempatan untuk mendapatkan pendanaan dari Venture Capital (VC), Brand Awareness: disebutkan pada seluruh aktivitas online dan offline dengan mitra media.
"Pendaftaran program GVV Batch 6 telah dibuka sejak 4 Juli dan akan ditutup pada 18 Juli 2023. Pengumuman startup terpilih akan dilakukan pada awal Agustus 2023," terang Neneng.
Baca juga: GrabMaps Bergabung sebagai Penyedia Data untuk Amazon Location Service
GVV merupakan program akselerator startup Grab yang dimulai sejak 2018. Hingga penyelenggaraan batch 5 tahun lalu, program tersebut telah meluluskan total 31 startup dari berbagai negara di Asia Tenggara, 26 diantaranya berasal dari Indonesia.
Pada penyelenggaraan GVV tahun lalu, 5 startup yang lolos yaitu Haus!, Little Joy Indonesia, Mangkokku, Off Foods, dan Plepah. Dari kelima startup itu, satu di antaranya mendapatkan pendanaan baru pada awal 2023.
Sejumlah alumni GVV pun masih menjalin kerja sama dengan Grab hingga saat ini. Beberapa di antaranya seperti Sayurbox, Majoo, Octopus, Dagangan, Mangkokku, dan Haus!. (RO/S-4)
Event ini digelar Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dengan kategori Fun Run 5K dan 10K, Trail Run 27K dan 50K.
Program Indonesia Mencari Founders (IMF) tahun ini menyasar perempuan dan pasangan pelaku usaha untuk mendapatkan coaching pengembangan usaha.
Kompetisi WPMC 2024 dapat menjadi peluang emas bagi para makeup artist untuk memulai perjalanan karier profesional di ranah yang lebih luas.
Dalam kompetisi Rise For The World 2024, Mischka berhasil menjadi salah satu pemenang setelah bersaing dengan lebih dari 13.000 peserta dari 49 negara.
Diadakan melalui platform media sosial TikTok, program ini mengundang hairdresser tanah air untuk mengasah kemampuan lewat berbagai rangkaian kegiatan edukasi.
Minat masyarakat global terhadap masakan tradisional Indonesia semakin meningkat. Selain itu, chef asal Indonesia dikenal karena kerapihan, kebersihan, dan rasa masakan yang luar biasa.
Jumlah perempuan yang bekerja di sektor teknologi di Indonesia hanya sebesar 27%.
Acara digelar oleh ENAM entitas ekosistem startup terkemuka di Bandung, yaitu The Greater Hub SBM ITB, LPIK ITB, LPIT ITB, Startup Bandung, Geek Hunter dan Block71 Bandung,
Program ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam menciptakan dampak sosial melalui proses bisnis yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Whispir menjadi startup kedua yang diinvestasikan Telkom dan berhasil melakukan IPO
Teknologi cloud computing menjadi salah satu pondasi utama bagi startup ataupun UMKM dalam menghadapi perkembangan industri yang bergerak dengan cepat.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto membuka acara sekaligus memaparkan peran penting TelkomGroup dalam membangun ekosistem digital di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved