Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekonomi Indonesia Dinilai Sehat di Tengah Tantangan Global

M Ilham Ramadhan Avisena
29/6/2023 14:14
Ekonomi Indonesia Dinilai Sehat di Tengah Tantangan Global
Sejumlah crane dioperasikan dalam pembangunan sebuah gedung di kawasan Setiabudi, Jakarta, Jumat (5/1/2018).(MI/USMAN ISKANDAR)

PEREKONOMIAN Indonesia berada dalam kondisi yang cukup sehat di tengah tantangan global dan mampu menunjukkan pemulihan kuat pascapandemi covid-19. Hal itu diungkapkan dalam laporan Article IV 2023 yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) baru-baru ini.

IMF menilai kinerja ekonomi Indonesia sehat di tengah tantangan global yang tinggi dan mampu menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik pascapandemi.

Dalam laporan itu pula lembaga pemberi pinjaman menegaskan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat didukung oleh kebijakan yang terkoordinasi dengan baik termasuk formulasi kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati.

Baca juga: Ketidakpastian Perekonomian Global Meningkat, Permintaan Domestik Membaik

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu bangkit secara cepat dari pandemi. Itu menurutnya tercermin dari tetap terjaganya sektor keuangan dan pulihnya sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pemulihan secara luas juga terlihat di berbagai sektor yang sebelumnya terdampak cukup dalam akibat pandemi seperti sektor transportasi, hotel, dan restoran," ujarnya melalui siaran pers yang dikutip pada Kamis (29/6).

Namun saat ini Indonesia masih perlu mewaspadai risiko eksternal yang masih tinggi, yang menurut IMF bersumber dari berbagai faktor. Pertama, perlambatan ekonomi global yang dapat memberi tekanan pada harga beberapa komoditas ekspor Indonesia.

Kedua, volatilitas pasar keuangan global antara lain akibat sentimen kegagalan perbankan AS dan pengetatan likuidi-tas global. Ketiga, tensi geopolitik yang cenderung meningkat.

Baca juga: Kinerja APBN Hingga Mei 2023 Masih Positif di Tengah Gejolak Perekonomian Global

Di sisi lain, pemulihan ekonomi Tiongkok diharapkan menguat dan tren moderasi inflasi mitra dagang Indonesia berlanjut sehingga dapat mendorong prospek ekonomi ke depan.

Untuk jangka menengah-panjang, kata Febrio, pemerintah juga terus mendorong kebijakan ekonomi yang penuh kehati-hatian dan berorientasi pada reformasi struktural yang menyeluruh.

Konsolidasi kebijakan makroekonomi juga terus dilakukan, termasuk telah kembalinya tingkat defisit APBN ke level di bawah 3% PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal. Konsolidasi fiskal yang terukur ini telah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.

Implementasi berbagai agenda reformasi struktural Indonesia juga mendapat sambutan baik seperti reformasi perpajakan, Omnibus Law Cipta Kerja, serta Omnibus Law Sektor Keuangan yang belum lama disahkan.

Ke depan, Indonesia berkomitmen terus memperkuat transformasi ekonomi, termasuk melalui strategi hilirisasi untuk struktur ekonomi yang lebih terdiversifikasi dan bernilai tambah tinggi.

Komitmen pemerintah Indonesia sangat tinggi dalam menjaga stabilitas dengan tetap memberi daya dukung untuk pembangunan ekonomi jangka menengah maupun jangka panjang.

"Berbagai upaya reformasi akan terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, inklusif, dan berkesinambungan, seperti melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, akselerasi pembangunan infrastruktur, dan penguatan institusional," pungkas Febrio. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya