Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANK Indonesia memperluas fitur term deposit valas bagi eksportir, perbankan, dan investor untuk menambah likuiditas valas di dalam negeri.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjabarkan nilai akumulasi sejak awal kebijakan term deposit devisa hasil ekspor (TD DHE) valas terbit pada Maret 2023, sudah mencapai US$1,37 miliar, dengan outstanding saat ini sebesar US$452 juta. Jumlah yang bisa dibilang belum terlalu banyak ini dimaklumi Bank Indonesia. Alasannya instrumen masih baru, dan tentu akan butuh pemahaman yang lebih luas dari pelaku ekspor.
Ketika pertama kali kebijakan ini terbit bulan Maret, baru 7 bank yang yang berpartisipasi, dengan 13 korporasi. Per Juni, jumlah bank partisipan meningkat menjadi 10, dan 26 korporasi. Dilihat dari tenor yang menjadi minat pelaku usaha, pada tiga bulan pertama ini mereka lebih memilih untuk masuk instrumen DHE valas jangka pendek 1 bulan.
Per 1 Juni 2023, peminatan sudah terdistribusi, sebanyak 50% pada tenor 1 bulan, pada tenor 3 bulan sebanyak 37% dan tenor 6 bulan sebanyak 13%.
Baca juga: Pelemahan Rupiah tidak Lebih Buruk Dibandingkan Akhir Tahun 2022
"Jadi TD DHE Valas memang suatu instrumen baru yang butuh pemahaman baik dari sisi bank maupun korporasi. Bank Indonesia memang bersama-sama dengan perbankan terus mensosialisasikan kepada perusahaan khususnya," kata Destry, dalam konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Juni 2023, Kamis (22/6).
Langkah selanjutnya, Bank Indonesia terus memperkaya fitur-fitur yang ada sekaligus membuka outlet-outlet yang ada, seperti fitur TD Valas di luar DHE, dari yang hanya tenor overnight dan satu minggu, dan 1 bulan.
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen Demi Kendalikan Inflasi
Bank Indonesia berusaha untuk memperkaya tenornya sehingga membuka peluang untuk dana-dana di bank menempatkan ke Bank Indonesia. Bank Indonesia mengembangkan tenornya simpanan TD Valas menjadi opsi dua hari, tiga hari sampai 1 minggu sehingga frekuensi lelangnya pun juga ditambah.
"Ini bisa langsung dilakukan tapi nanti akan kami gali terus outlet-outlet yang baru," kata Destry.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan wajar adanya di ketidakpastian tinggi, perbankan dan investor di dunia keuangan lebih memperpendek manajemen dana maupun likuiditas. Tujuannya bila sewaktu-waktu kondisi berubah, dana bisa dipindah-pindahkan.
"Oleh karena itu salah satu pertimbangan, Bank Indonesia membuka fleksibilitas dalam manajemen likuiditasnya," kata Perry. (Try/Z-7)
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Ketentuan baru perihal DHE mewajibkan eksportir menempatkan devisanya di sistem keuangan Indonesia minimal satu tahun.
Tak bisa dipungkiri, pertimbangan menukar uang juga menjadi salah satu persiapan penting agar agenda di negara tujuan tidak terganggu dengan adanya perubahan kurs yang fluktuatif.
BANK Indonesia meluncurkan cetak biru pendalaman pasar keuangan dan valuta asing 2025-2030.
BANK Indonesia bakal meluncurkan infrastruktur pasar keuangan anyar untuk mengatur dan mengawasi pasar uang dan pasar valuta asing. Itu akan dilakukan melalui Central Counterparty (CCP)
BI merespons perihal anjloknya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Edi Susianto menuturkan untuk menjaga stabilitas rupiah
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved