Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Luhut: untuk Mencapai Target Netral Karbon 2060 Diperlukan Periode yang Sangat Panjang

Ficky Ramadhan
12/6/2023 21:12
Luhut: untuk Mencapai Target Netral Karbon 2060 Diperlukan Periode yang Sangat Panjang
Aktivitas bongkar muat batu bara kebutuhan smelter nikel di Laut Lasolo, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023).(Antara/Jojon)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa untuk menjalankan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi, tidak bisa dituntaskan hanya dengan satu term periode pemerintahan.

Menurut Luhut, untuk mencapai target netral karbon pada 2060, diperlukan periode yang sangat panjang. Bahkan, Ia mengatakan, sebaiknya upaya tersebut juga harus tetap dilanjutkan oleh presiden maupun pemerintahan selanjutnya.

Apalagi, lanjutnya, Indonesia kini tengah mengalami kelebihan pasokan listrik hingga 5,2 Giga Watt (GW). Dengan adanya program elektrifikasi kendaraan, baik motor, mobil hingga bus, maka menurutnya kelebihan pasokan listrik tak akan lagi menjadi masalah di masa mendatang.

Baca juga: Perempuan Berpotensi Besar Terlibat Hilirisasi dan Transisi Energi

"Kita kelebihan 5,2 GW, tahun depan ini sudah gak masalah. Gak bisa satu term presiden selesai. Ini jadi kita harus kompak, untuk melakukan ini. Jadi, bangsa kita ini maju kalau kita satu. ini tuding-tuding gak jalan. Biasa-biasa aja, gak usah aneh-aneh," ujar Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6).

Luhut melanjutkan, bila pemerintah selanjutnya mampu meneruskan program yang ada saat ini, maka pada 2030 10 persen dari kendaraan yang beredar di Indonesia merupakan kendaraan listrik.

Baca juga: Isi Baterai United E-Motor MX-1200 Cukup dengan Daya 900 VA

Ia juga menyebut bahwa dengan adanya kerja sama BUMN IBC dan PLN untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, termasuk untuk penukaran baterai kendaraan listrik, maka diharapkan program ini berjalan lebih cepat.

"IBC dan PLN saya berharap ini bisa semua untuk menjadi bagian ekosistem. Menggambarkan standarisasi kendaraan listrik di Indonesia. Sekali lagi ini tidak akan selesai dengan satu Presiden, harus dilanjutkan," ujarnya. (Fik/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya