Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menerangkan empat alasan mengapa nilai tukar rupiah pada tahun depan secara rata-rata akan lebih kuat dari tahun 2023.
Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, lalu inflasi tetap terkendali, kondisi neraca pembayaran dan defisit transaksi masih rendah, serta imbal hasil dari Surat Berharga Negara (SBN) maupun aset keuangan juga terus menarik.
"Sehingga kami meyakini bahwa akhiran modal asing tidak hanya PMA (Penanaman Modal Asing) dari hilirisasi, tapi juga dari investasi portofolio. Oleh karena itu, kenapa dalam penjelasan kami sebelumnya, rupiah itu kami perkirakan menguat," ujar dia saat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis (8/6).
Baca juga : Bank Indonesia: Pelemahan Rupiah karena Faktor Eksternal
Pada tahun ini, nilai tukar rupiah berkisar Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15.200 per dolar AS dan tahun depan menjadi Rp14.600 per dolar AS sampai Rp15.100 per dolar AS.
"Namun, kami juga meyakini dalam perumusan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tentu saja ada suatu kecenderungan (bahwa) angka-angka titik tengahnya itu lebih tinggi dari yang angka titik tengahnya Bank Indonesia,” ujar Perry.
Untuk titik tengah dari BI adalah Rp14.800 per dolar AS dari kisaran Rp14.600-Rp15.100 per dolar AS. Namun, Kementerian Keuangan memandang keperluan untuk menetapkan titik tengah yang lebih tinggi, sebesar Rp14.900 per dolar AS dari kisaran Rp14.700-Rp15.200 per dolar AS.
Baca juga : Sri Mulyani: Kondisi Rupiah Relatif Baik di Tengah Penguatan Dolar AS
“Masih sejalan dengan pandangan kami bahwa rupiah akan menguat dan memberikan ruangan bagi pemerintah kalau memang memilih titik tengah yang di atas dari Bank Indonesia. Titik tengahnya Bank Indonesia Rp14.800 (per dolar AS), pemerintah kalau memerlukan Rp14.900 (per dolar AS) itu masih dalam konsistensi,” katanya pula. (Ant/Z-4)
Baca juga : Rupiah Melemah 54 Poin ke Level Rp15.636
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved