Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Komisaris Siapkan Sanksi Kepada Jajaran Direksi BSI Soal Keamanan Data Nasabah

Emir Chairullah
13/5/2023 21:48
Komisaris Siapkan Sanksi Kepada Jajaran Direksi BSI Soal Keamanan Data Nasabah
Petugas Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Thamrin sedang menghitung uang kebutuhan Hari Raya Idul Fitri(Dok BSI)

TERGANGGUNYA layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang diduga karena peretasan menarik perhatian komisaris bank tersebut. Menurut Komisaris BSI Masduki Baidlowi, pihaknya tengah mempertimbangkan pemberian sanksi bagi direksi bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.

“Iya lagi dibahas (pemberian sanksi),” katanya ketika dihubungi melalui pesan teks whatsapp, Sabtu (13/5)

Masduki mengakui jaringan perbankan BSI tidak bisa digunakan selama berhari-hari akibat peretasan tersebut. 

Baca juga : Direksi BSI Terancam Kena Sanksi Buntut Peretasan Data Nasabah

“(Namun) Alhamdulillah sudah normal kembali,” ujarnya.

Baca juga : Diserang Hacker, Pakar Siber: BSI Kena Ransomware, Segera Ganti Data

Ketika diminta tanggapan agar direksi harus mendapat sanksi karena terkesan santai dengan masalah ini, Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu hanya menjawab dengan emoji jempol ke atas (setuju).

Sebagaimana diketahui layanan BSI tengah menjadi sorotan nasabah, termasuk warganet di media sosial. Banyak di antara mereka mengeluhkan gangguan yang berlangsung selama beberapa hari.

Seperti diketahui, Kelompok Hacker Ransomware yang bernama LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan sistem layanan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). LockBit menyatakan bahwa gangguan sistem BSI sejak Senin, 8 Mei 2023 tersebut adalah hasil dari serangan mereka.

"Mereka juga mengumumkan bahwa mereka telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal," tulis akun Twitter Fusion Intelligence Center (@DarkTracer), dikutip Sabtu (13/5).

LockBit juga mengancam akan menyebarkan semua data yang berhasil mereka curi di web gelap jika negosiasi dengan pihak BSI gagal. Melalui websitenya, LockBit mengaku menyerang BSI pada 8 Mei 2023. Serangan tersebut tentunya membuat semua sistem layanan BSI terhenti.

"Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik selain dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan semacam pekerjaan teknis yang sedang dilakukan di bank," tulis LockBit.

Selain berhasil melumpuhkan sistem IT BSI, kelompok hacker tersebut juga menyatakan telah mencuri 1,5 terabyte data pribadi dan siap membocorkan data tersebut. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya