Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat, mengalami keterlambatan operasi dari target yang ditentukan di 2021. Kontraktor dari proyek tersebut, General Electric (GE) mengungkapkan proyek tersebut bakal commercial operation date (COD) di akhir tahun ini.
Adapun penyebab molornya operasi PLTGU tersebut karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan standar saat proses pengujian operasional atau commissioning.
"Konstruksinya sudah selesai. Saat ini tahapan comissioning. Saat proses tersebut, perlu ada penyetelan alat, kalibrasi alat barang, dan lain-lain. Kami ingin agar proses pengerjaan ini berjalan bagus," kata Country Leader GE Gas Power George Djohan, di Jakarta, Rabu (10/5).
Baca juga: MangkraknyA PLTG Sambera Bisa Ganggu Iklim Investasi
GE menghadirkan teknologi kolaborasi dua sistem (combined cycle) di PLTGU Jawa 1 dengan dua turbin gas GE 9HA. Namun, George tidak mendetailkan pemasangan alat mana yang bermasalah.
Digadang menjadi proyek pembangkit listrik berbasis gas terbesar di Asia Tenggara, George menuturkan PLTGU Jawa 1 memiliki komponen alat pembangkit yang kompleks, sehingga cukup memakan waktu saat proses pengujian peralatan pembangkit.
"PLTGU Jawa 1 ini pembangkit listrik gas yang kompleks, terdiri dari beribu-ribu komponen sistem. Kami ingin pembangkit ini memiliki kualitas yang terbaik, ini yang selalu kami jaga," jelasnya.
Baca juga: Kendala di PLTG Sambera bisa Ganggu Pasokan Listrik untuk IKN
Pembangunan PLTGU Jawa 1 yang memiliki kapasitas 1.760 megawatt (MW) telah dimulai sejak 2018. Proyek yang dikerjakan PT Jawa Satu Power (JSP) merupakan bagian dari proyek 35 gigawatt (GW) yang direncanakan pemerintah.
"Ini merupakam proyek 35 GW, bersama PLTG Tambak Lorok (Jawa Tengah). Dua proyek ini akan COD di akhir 2023," sebutnya.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana memaklumi kendala yang terjadi pada proyek PLTGU Jawa Satu. Pihaknya akan terus memonitor agar pembangkit listrik dari gas itu beroperasi sesuai rencana.
"Ya namanya proyek di lapangan kan kadang-kadang ada hal (masalah) secara teknis. Ada tim ESDM yang selalu memonitor itu," pungkasnya.
Dikutip laman resmi GE, dengan PLTGU Jawa 1 mampu memasok listrik sekitar 1.760 MW ke dalam jaringan listrik nasional, setara dengan pasokan ke 11 juta rumah di Indonesia. Listrik yang dihasilkan pembangkit akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa Bali melalui jaringan transmisi 500 kilovolt (kV) dari lokasi pembangkit ke Gardu Induk 500 kV Cibatu Baru di Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan panjang jaringan transmisi yang dibutuhkan sekitar 52 km.
(Z-9)
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Investasi untuk pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun, di mana sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi pihak swasta atau independent power producer (IPP).
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved