Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEPANJANG 2022, PT Pertamina (Persero) berkontribusi pada penerimaan negara sebesar Rp307,2 triliun, yang terdiri atas pajak, dividen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), minyak mentah dan/atau kondensat bagian negara, serta signature bonus.
Jumlah setoran ke negara tersebut meningkat 83% dibandingkan dengan 2021. Khusus setoran pajak, pada 2022 Pertamina juga membayarkan pajak Rp219,06 triliun atau meningkat 88% dibandingkan 2021.
Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza mengatakan setoran itu membuktikan kontribusi Pertamina yang sangat signifikan terhadap penerimaan negara.
Bahkan, khusus setoran pajak Pertamina sebesar Rp219,06 triliun, sudah melebihi 10% dari realisasi penerimaan perpajakan APBN 2022 yang mencapai Rp2.034,5 triliun.
Baca juga: Kinerja Positif, Pertamina Raih Laba Bersih Rp56 Triliun di Tahun 2022
“Ini kan sangat luar biasa. Kita harus mengakui besarnya kontribusi Pertamina, baik terhadap penerimaan pajak maupun PNBP,” kata Faisol Riza dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (2/5).
Ketua Komisi VI mengatakan setoran Pertamina tersebut diharapkan turut memacu badan usaha milik negara (BUMN) lain untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi kepada penerimaan negara.
Jika seluruh BUMN bersama-sama meningkatkan kinerja dan kontribusi kepada penerimaan negara, diharapkan pula semakin mengatrol realisasi penerimaan pajak APBN.
“Kita harus akui, dalam hal ini Pertamina adalah benchmark. BUMN lain bisa menjadikannya sebagai contoh,” lanjutnya.
Baca juga: Direksi Pertamina Pantau Kesiapan Arus Balik Melalui Command Center
Di sisi lain, Faisol menegaskan kontribusi Pertamina juga membuktikan sebagian laba yang diraih BUMN, termasuk laba penjualan bahan bakar minyak (BBM), pada akhirnya akan disetor ke negara.
Hal inilah yang membedakan dengan SPBU lain di luar Pertamina, yang tidak memberikan kontribusi penerimaan pajak dan PNBP untuk negara.
“Kemana laba mereka? Tentu dibawa pemiliknya ke luar negeri,” imbuh Faisol.
Setoran ke kas negara sebesar itu, memang tak lepas dari kinerja Pertamina yang luar biasa.
Pada 2022, BUMN energi itu mencatat laba bersih terbesar di antara BUMN yang ada, yakni US$3,8 miliar atau Rp56,6 triliun, yang berarti meningkat tajam 86% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertamina juga berhasil meningkatkan kinerja operasional 2022 di semua subholding.
Produksi minyak dan gas mencapai 967 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau tumbuh 8% dari pencapaian 2021, produksi kilang mencapai 313,9 juta BBL atau tumbuh 6%, realisasi penjualan produk BBM dan non-BBM mencapai 97,86 juta KL atau tumbuh 5%.
Selain itu, efektivitas pengangkutan muatan kapal Pertamina mencapai 89% atau tumbuh 3%, produksi listrik dari geothermal dan new renewable energy lain mencapai 4.659 GWh, dan pemasangan jaringan gas rumah tangga mencapai 254.063 sambungan rumah tangga atau tumbuh 4.760%. (RO/S-2)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
DRMA pada tahun buku 2024 mencapai pertumbuhan laba inti tahun berjalan sebesar 4,2 persen atau naik dari Rp555,81 miliar menjadi Rp579,3 miliar.
Prolegnas yang ditetapkan untuk jangka menengah dan tahunan, hingga kumulatif terbuka
DPR telah menetapkan sejumlah pimpinan komisi. Hal ini diputuskan usai penetapan 13 komisi DPR periode 2024-2029 dalam Rapat Paripurna Kelima DPR
DPR RI telah menetapkan struktural alat kelengkapan dewan (AKD) dan keanggotaan di komisi.
Dalam rapat paripurna DPR tentang penetapan jumlah dan pimpinan komisi di Jakarta, hari ini, PKB mengirimkan dua calon ketua dan sembilan calon wakil ketua untuk memimpin komisi ke depan.
Ketua DPP PDIP sekaligus anggota DPR RI Said Abdullah menyebut PDIP mendapat empat jatah kursi ketua komisi di DPR RI.
Ketua Fraksi Partai Golkar Muhammad Sarmuji menyebut DPR telah menyetujui penambahan jumlah komisi menjadi 13 dari 11 komisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved