Kunjungan Wisman di Februari Tembus 701 Ribu

Insi Nantika Jelita
03/4/2023 17:10
Kunjungan Wisman di Februari Tembus 701 Ribu
Wisatawan berfoto saat mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Desa Kubu, Bangli, Bali, Jumat (24/3/2023).(MI/Ramdani.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Februari 2023 mencapai 701.930, meningkat signifikan secara tahunan sebesar 567,27% dibandingkan Februari 2022. Namun, secara bulanan (month to month/mtm), jumlah kunjungan wisman di Maret 2023 menurun 4,62% dibandingkan Februari 2023.

"Kunjungan wisman sudah berangsur-angsur pulih, tetapi belum kembali saat sebelum pandemi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers secara daring, Senin (3/4). Jumlah kunjungan wisman di Februari paling banyak berasal dari Malaysia dengan 127 ribu kunjungan atau tumbuh 13,12% secara bulanan.

Berikutnya, wisman dari Australia dengan 84,8 ribu kunjungan, menurun 14,45 mtm. Distribusi kunjungan wisman terbesar ketiga berasal dari Singapura dengan 75,2 ribu kunjungan di Februari 2023, menurun 21,7% dibanding Januari 2023.

Baca juga: Komitmen Kuat Semua Pihak Penting untuk Akselerasi Pembangunan Pariwisata

"Negara yang paling diminati wisman ialah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Selain itu, Arab Saudi juga menjadi negara yang paling banyak dikunjungi untuk ibadah umrah dan haji," jelasnya.

Pudji juga menyampaikan, pada Februari 2023 terjadi penurunan jumlah penumpang secara bulanan di seluruh moda transportasi, mulai dari angkutan udara, angkutan laut, hingga angkutan kereta api. Jumlah keberangkatan penumpang angkutan udara domestik di Februari 2023 mencapai 4,4 juta, menurun 11% dibanding Januari 2023 dengan 4,95 juta penumpang. Untuk penumpang angkutan laut juga menyusut 15,17% atau dari 1,54 juta penumpang di Januari 2023 menjadi 1,31 juta orang di Februari.

Baca juga: BPS: Harga Gabah dan Beras Turun Karena Panen Raya Sudah Merata

BPS juga mencatat jumlah penumpang kereta api di Februari sebesar 26,28 juta, anjlok 9,51% dibanding Januari yang mencatat ada 29 juta penumpang kereta api. "Penurunan jumlah angkutan transportasi ini karena efek musiman. Februari ini masa low season. Kemudian juga jumlah hari di Februari lebih sedikit dibanding Januari dan ada cuaca buruk yang menganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran reguler," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya