Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KONSUMSI produk perkebunan khususnya kopi dan moringa semakin meningkat baik didalam maupun luar negeri. Demi mendorong akselerasi ekspor komoditas perkebunan khususnya kopi dan moringa, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB gelar konsolidasi dan koordinasi dalam rangka peningkatan akses pasar internasional dan business matching pelaku usaha kopi dan moringa tahun 2023.
“Pentingnya konsolidasi ini dilakukan, sebagai sarana untuk mempertemukan hulu dan hilirnya, produksi dan pasarnya, terutama pasar ekspornya. Saat ini kopi dan moringa sudah ada negara tujuan ekspor yang jelas terutama di Eropa,” ujar Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Prayudi Syamsuri pada kegiatan konsolidasi di Montana Primier Hotel, Senggigi, Lombok, NTB, Rabu (15/3).
Prayudi juga berharap para petani yang ada di provinsi NTB dapat menjalin kemitraan yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan pelaku usaha, tentunya dengan harga yang remuneratif dan standarisasi mutu yang sesuai.
Baca Juga: Kementan: Jaga Kualitas Komoditas Perkebunan agar Tembus Pasar Global
Menurut data BPS, perkebunan pada 2022 menunjukkan nilai ekspor komoditas kopi mencapai Rp16,4 triliun atau meningkat 23% dibandingkan nilai ekspor 2021.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian melalui program Gratieks, tentunya Ditjen Perkebunan akan selalu fokus dalam upaya mengakselerasi nilai ekspor komoditas kopi, moringa dan komoditas perkebunan lainnya hingga tahun 2024 sebanyak tiga kali lipat dari kondisi sekarang. Khusus Moringa, dari identifikasi 3 kode HS bahwa nilai ekspor moringa Indonesia ke dunia senilai hampir Rp100 miliar dan perdagangannya banyak dikategorikan sebagai tanaman herbal untuk kesehatan,” jelas Prayudi.
Baca Juga: Majukan Pertanian Presisi, Mentan SYL Ajak Gairahkan Startup dan Petani Milenial
Dalam peningkatan akses pasar internasional harus menerapkan strategi yang tepat, seperti push-pull strategy di mana push strategy dapat berarti mendorong produksi dan produktivitas termasuk pemanfaatan SDA dan SDM, sementara pull strategy merupakan faktor penarik dimana pasar menjadi hal penarik untuk dituju melalui produk bermutu, terstandar serta produk bernilai tambah dan daya saing.
“Tak hanya itu, Promosi juga menjadi salah satu strategi yang perlu kita siapkan untuk masuk lebih dalam kepasar internasional karena sifat promosi lebih banyak kepada mekanisme B to B dan B to C,” tambahnya.
Dalam kesempatan berbeda, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengapresiasi terlaksananya konsolidasi ekspor untuk pengembangan komoditas kopi dan moringa di provinsi NTB.
“Kopi Indonesia menduduki posisi nomor 4 dunia, banyak diekspor ke AS, India, Mesir, Jerman, Malaysia, Spanyol, Jepang hingga negara lainnya, sedangkan moringa kita cukup potensial untuk dilakukan peningkatan ekspor, tinggal kita benahi di hulu nya seperti pemenuhan kualitas dan kontinuitas produksi. Negara tujuan ekspor Moringa antara lain Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong, India, Malaysia dan sejumlah negara Eropa,” ujar Andi.
Ia mengungkapkan Kementan khususnya Ditjen Perkebunan berkomitmen untuk terus mendorong dan mendukung lahirnya petani milenial yang berorientasi ekspor, sekaligus meningkatkan para pelaku ekspor dari kalangan anak-anak muda. “Kami berharap kolaborasi dan sinergitas antar Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah dalam kegiatan konsolidasi ini dapat berjalan terus dan berkelanjutan, tentunya sebagai upaya mendorong akselerasi peningkatan ekspor perkebunan 3 kali lipat atau Gratieks hingga tahun 2024,” pungkas Andi. (S-4)
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Penggunaan santan dalam kopi diperbolehkan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved