Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang. Langkah itu perlu dilakukan mengingat persediaan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.
"Harapan kita memang Maret sampai April adalah puncak-puncaknya kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujar Syahrul saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam panen raya nusantara di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
Mentan mengatakan produktivitas padi tahun sangat baik. Rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Terdapat sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.
Baca juga: Jelang Ramadan 1444 H, Ganjar Jaga Harga Kebutuhan Pokok Stabil
"Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Kita berharap kurang lebih 10 juta hektare penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah," tutur politisi NasDem itu.
Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional pada 2022 tercatat sebesar 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton. Angka itu naik 0,61% dari capaian tahun sebelumnya yang berada di 54,42 juta ton GKG. Adapun, luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, naik seluas 40,87 ribu hektare dari 2021 yang tercatat 10,41 juta hektar.
Baca juga: HPP Masih Jauh di Bawah Harga Pasar, Bulog Sulit Menyerap
Sementara, potensi produksi padi di Kebumen pada Maret 2023 ini mencapai 115 ribu ton GKG dengan luas panen 19 ribu hektare.
"Alhamdulillah, hari ini Bapak Presiden sangat senang melihat hasil panen yang ada dan langsung berbincang dengan para petani. Pada dasarnya saya sebagai Menteri Pertanian yang selalu bersama rakyat, petani, gubernur dan para bupati di lapangan merasa kesejahteraan petani semakin baik," ucap Syahrul.
Dengan melimpahnya panen raya musim ini, ia berharap Perum Bulog dapat menyerap sebanyak mungkin gabah petani dengan harga pembelian yang wajar. Peran Bulog, kata dia, sangat penting untuk menstabilisasi harga di lapangan.
"Kita berharap Bulog langsung menyerap hasil panen satu juta hektar ini yang dimulai pada Februari sebanyak 6,28 juta, Maret itu 8,91 juta dan April 6 juta. Sekali lagi kita berharap ini bisa segera diserap dengan harga yang normal," tandasnya.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. Menurutnya, perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementan mampu menumbuhkan semangat petani dalam meningkatkan produksi.
"Kebumen memiliki panen 428 ribu ton gabah dan surplus beras 176 ribu ton. Ini sangat baik bagi ketahanan kita, dimana petani kami mendapatkan bantuan berupa peralatan traktor dan combine harvester. Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan bagi kami dan hari ini insya Allah akan ada panen serentak di seluruh Indonesia yang diawali dari Kabupaten Kebumen," paparnya. (Z-11)