Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Presiden Joko Widodo membeberkan alasan pemerintah mendukung pembangunan kawasan industri pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, oleh PT Pupuk Kalimantan Timur.
Ia mengatakan dengan berlokasi di daerah tersebut, operasional pabrik akan lebih efektif karena bahan baku produksi pupuk, yaitu gas alam, tersedia di sana.
“Kita buka industri pupuk di Papua Barat karena gasnya ada di sana. Bahan bakunya ada di sana,” ujar Jokowi di Pesantren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/6).
Pembangunan kawasan industri pupuk, sambung Kepala Negara, merupakan sebuah upaya untuk menjaga ketersediaan komoditas itu di Tanah Air. Di tengah perang antara Rusia dan Ukraina yang masih belum berakhir, terobosan seperti itu harus dilakukan.
"Mengenai pupuk, supaya juga para petani tahu bahwa kesulitan pupuk itu terjadi di semua negara. Suplai bahan bakunya dari Rusia, dari Ukraina. Itu mereka baru perang sehingga dunia sekarang ini kesulitan pupuk," tutur mantan wali kota Surakarta itu.
Baca juga: Presiden Sebut Operasional Pabrik Pupuk di Aceh Terkendala Gas
Ia mengakui kurangnya ketersediaan pupuk adalah salah satu masalah yang kerap ia temui ketika berkunjung ke daerah-daerah. Itu sering dikeluhkan langsung oleh para petani.
Sedianya, pada awal tahun ini, Jokowi sudah meresmikan pabrik pupuk baru milik PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh. Fasilitas itu ditargetkan memproduksi sekitar 500 ribu ton per tahun. Meski demikian, menurutnya, jumlah itu masih belum cukup memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Sangat jauh dari cukup sehingga ini perlu lagi mungkin tahun ini. Tapi itupun nanti sudah dihitung masih juga belum cukup, masih impor," papar Presiden.
Selain pupuk anorganik atau pupuk buatan pabrik, Jokowi mendorong agar para petani memanfaatkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan. Pasalnya, bahan baku pupuk buatan saat ini menurutnya sulit didapat.
"Harapan saya bagus di lapangan mulai menggunakan pupuk organik," tandasnya.
Pada kesempatan itu, presiden mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang dianggap sukses menerapkan pertanian atau agribisnis di kalangan para santrinya dengan melibatkan masyarakat sekitar. Terdapat 120 komoditas yang ditanam. Hasil dari agribisnis dijual ke pasar tradisional dan supermarket. Presiden menyambut baik langkah tersebut dan berharap bisa menjadi percontohan bagi pondok pesantren lain di Indonesia. (Z-11)
Dalam rangka percepatan musim tanam Pupuk Indonesia memberikan sebanyak 5.000 kupon diskon pupuk non subsidi untuk petani di Kabupaten Cirebon.
DEMI memenangi persaingan usaha, PT Pupuk Kujang terus bertransformasi dalam men-jalankan bisnis usahanya.
PBB telah melihat kemungkinan pencabutan sejumlah sanksi pada perusahaan Rusia yang bergerak di bidang pupuk dan pangan.
Jika tidak ada solusi konkret untuk mengamankan rantai pasok komoditas tersebut, krisis pangan diyakini akan semakin parah
INDONESIA mendorong penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan antara ASEAN dengan Rusia, khususnya pupuk dan gandum.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.
Gas menghasilkan kira-kira setengah dari emisi CO2 batu bara ketika dibakar di pembangkit listrik.
Jika Rusia benar-benar menyetop pasokan gas ke Uni Eropa, maka negara seperti Italia, Jerman dan lainnya akan kembali mengaktifkan pasokan batu bara.
"Hari ini kami telah mencapai kesepakatan penting lainnya dengan Angola untuk meningkatkan pasokan gas,"
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu menyebut pembatasan pasokan karena ada masalah dengan turbin di pipa utamanya ke Eropa.
Scholz berada di UEA dalam rangkaian tur ke kawasan Teluk yang mencakup lawaran ke UEA, Arab Saudi dan Qatar untuk memburu sumber energi baru.
Militer Denmark menunjukkan gelembung besar di zona ekonomi ekslusif antara Swedia dan Denmark. Disinyalir itu akibat tiga lubang besar dari pipa Nord Stream.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved