Jelang Ramadan, Stok Pangan Wilayah Pangandaran Terpantau Aman

Dero Iqbal Mahendra
02/3/2023 11:32
Jelang Ramadan, Stok Pangan Wilayah Pangandaran Terpantau Aman
Ilustrasi - Penjualan daging sapi di pasar tradisional.(ANTARA)

Jelang Ramadan 1444 H/2023, Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat turun langsung memonitor pasokan pangan di sejumlah daerah. Pemantauan pasar ini merupakan agenda rutin Kementan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional terkendali.

Salah satu fokus Kementerian Pertanian adalah memastikan ketersediaan stok di pasar sesuai dengan neraca produksi komoditas pangan yang mana hingga saat ini tercatat aman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan bahwa hingga saat ini stok komoditas pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional meskipun menghadapi tren peningkatan permintaan pada momen jelang Ramadan.

Menindak lanjuti arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun langsung memantau kondisi pangan di sejumlah pasar tradisional.

“Kami semua sedang turun ke lapangan, mulai dari pejabat eselon I, pejabat Eselon II, hingga staf kami sebar untuk memonitoring stok pangan di lapangan,” jelas Dedi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/3).

Sebagaimana diketahui, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menjadi salah satu Unit Pelaksanan Tugas (UPT) dibawah BPPSDM Kementerian Pertanian yang turut mendapat mandat pemantauan ketersedian pangan. Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polbangtan YOMA mendapat tugas untuk memantau sejumlah pasar di Jawa Barat, salah satunya yaitu Pasar Pangandaran.

Berdasarkan pantauan anggota Tim Satgas Pangan Polbangtan YOMA, Wandi Darmawan, stok komoditas pangan, terutama 11 komoditas pangan pokok strategis terpantau stabil dan tidak terjadi kekurangan.

“Kondisi ketersediaan pangan menjelang bulan suci Ramadan di Kabupaten Pangandaran dalam keadaan aman bahkan beberapa komoditas terpantau surplus. Beberapa komoditas yang mengalami surplus diantaranya komoditas beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, daging sapi/kerbau, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng. Namun komoditas cabai rawit dan daging ayam terpantau mengalami sedikit deifisit,” rinci Wandi.

Lebih lanjut Wandi menyebut ada fluktuasi harga di beberapa komoditas. Misalnya kenaikan harga beras yang menyentuh Rp12 ribu/kg dan Cabai Rawit Rp68 ribu/kg. Hal tersebut terjadi karena tingginya permintaan dan kurangnya pasokan.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Rusyana, yang turut dalam sidak pasar ini mengatakan bahwa dalam menghadapi bulan Ramadan mendatang pihaknya sudah menyusun langkah-langkah strategis agar tidak terjadi gejolak pasar.

Jelang Ramadan ini pihaknya akan melaksanakan kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) yang dijadwalkan akan terselenggara tanggal 15-16 maret 2023. Kegiatan OPM tersebut diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Pangandaran dan BI Tasik bekerja sama dengan Bulog Subdivre Ciamis

“Agenda lainnya yaitu Gelar Pangan Murah yang diselenggarakan oleh DKPP Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan DKPKP Kabupaten Pangandaran, Pemantauan dan pelaporan rutin harga dan pasokan bahan pangan pokok di 3 pasar Pemda serta beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang berasal dari Bulog Subdivre Ciamis.” papar Rusyana.

Selain kegiatan OPM, Rusyana juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kabupaten Cilacap terkait usulan Perjanjian Kerja Sama pasokan bahan pangan khususnya bawang merah dan cabai. “Tentunya kami bekerjasama dengan berbagai pihak dan wilayah sekitar untuk memastikan pasokan pangan di Pangandaran aman,” tandas Rusyana. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya