Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pada Januari 2023 mencapai 10,53% menjadi Rp6.310,88 triliun secara tahunan (yoy). Angka tersebut menurun dibandingkan capaian pada Desember 2022 yang tercatat mencapai 11,35% yoy.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan kredit pada Januari 2023 utamanya ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja.
"Masing-masing tumbuh sebesar 12,61% yoy dan 10,03% yoy," ungkapnya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (27/2).
Secara bulanan (mtm), nominal kredit perbankan Januari 2023 turun 1,75% mtm atau turun sebesar Rp112,68 triliun, yang merupakan siklus yang terjadi pada awal tahun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) pada Januari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,03% yoy menjadi Rp7.953,8 triliun, dengan giro sebagai main driver.
"Secara bulanan, DPK Januari 2023 turun 2,45% atau turun sebesar Rp199,77 triliun," kata Dian.
Baca juga: Presiden Peringatkan OJK Jangan Lalai
Menurutnya, likuiditas industri perbankan di awal 2023 masih di atas threshold dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga. Rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/DPK (AL/DPK) pada Januari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,64% dan 29,13%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Selain itu, risiko kredit di awal 2023 terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,76% dan NPL gross sebesar 2,59%.
Di sisi lain, kredit restrukturisasi covid-19 pada Januari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp435,74 triliun dengan jumlah debitur yang menurun menjadi 2,02 juta nasabah.
Posisi devisa neto (PDN) tercatat sebesar 1,51% jauh di bawah threshold 20% serta capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan menguat menjadi sebesar 25,93%. (OL-17)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan menggelar BCA Expo 2025 di Hall 5–10 ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 22–24 Agustus 2025.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved