KEMENTERIAN Pertanian memastikan bahwa panen padi saat ini sudah berlangsung dengan cukup baik. Bahkan, panen tersebut dikatakan telah berhasil melebihi konsumsi beras masyarakat.
"Data KSA (Keterangan Sampel Area) BPS (Badan Pusat Statistik) itu Februari 2023 panen padi 1,0 juta hektare (ha) menghasilkan setara 3,2 juta ton beras dan melebihi konsumsi," ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi kepada Media Indonesia, Rabu (22/2).
Lebih lanjut, Suwandi menambahkan bahwa panen padi saat ini telah terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan lainnya.
Menurutnya, panen padi ini akan berlangsung sampai dua bulan mendatang atau pada Maret dan April 2023 yang diprediksi menjadi puncak panen raya.
"Jadi Februari sudah memasuki panen raya dan puncaknya nanti Maret dan April 2023. Data KSA BPS nanti Maret diprediksi panen 1,9 juta ha setara 5,9 juta ton beras," tegas Suwandi.
Baca juga: Panen Raya di Bengkulu, Mentan SYL Apresiasi Keberhasilan Petani Meningkatan Produksi
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Menurutnya, pada bulan ini memang sudah mulai terjadi panen padi, namun belum memasuki puncaknya.
Dia memastikan bahwa seiring dengan terjadinya panen raya, Perum Bulog akan ditugaskan untuk menyerap beras untuk kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). Namun, saat ini penyerapan diutamakan untuk kebutuhan penggilingan dan rumah tangga.
"Saat ini mulai masuk panen raya. Beras akan masuk ke penggiling padi dan rumah tangga tani dulu. Berikutnya paralel Bulog mulai melakukan penyerapan," tandas Arief. (OL-17)