Kamis 16 Februari 2023, 18:51 WIB

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Lebih Baik dari Perkiraan

mediaindonesia.com | Ekonomi
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Lebih Baik dari Perkiraan

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Aktivitas bongkar muat kontainer berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

 

BANK Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia berpotensi lebih tinggi pada 2023 dari prakiraan sebelumnya yang sebesar 2,3 persen.

"Pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih baik dari prakiraan dengan penghapusan Zero Covid Policy di Tiongkok," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2023 di Jakarta, Kamis.
 
 Perry mengatakan pertumbuhan ekonomi China berpotensi lebih tinggi dengan permintaan domestik yang meningkat sejalan pembukaan ekonomi China pascapenghapusan Zero Covid Policy. Perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa diperkirakan melambat dengan risiko resesi yang masih tinggi.

Baca juga: BI Ungkap Faktor yang Perkuat Nilai Tukar Rupiah

Selain itu, ia menuturkan inflasi dunia menurun secara gradual dipengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan perbaikan gangguan rantai pasokan, meskipun tetap di level tinggi seiring harga energi dan pangan yang belum turun signifikan dan pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa yang masih ketat.

Inflasi yang melandai diperkirakan mendorong kebijakan moneter ketat di negara maju mendekati titik puncaknya, dengan suku bunga diperkirakan masih tetap tinggi di sepanjang 2023.
 
Di samping itu, ketidakpastian pasar keuangan dunia juga mereda sehingga berdampak pada meningkatnya aliran modal global ke negara berkembang. Tekanan depresiasi nilai tukar di berbagai negara tersebut juga berkurang.

Sebelumnya, dalam pengumuman hasil RDG BI Januari 2023 pada 19 Januari 2023, BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023 menjadi 2,3 persen dari prakiraan sebelumnya sebesar 2,6 persen.

Pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat dari prakiraan sebelumnya itu disebabkan oleh fragmentasi politik dan ekonomi yang belum usai serta pengetatan kebijakan moneter yang agresif di negara maju.

Koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut juga disertai dengan meningkatnya risiko potensi resesi terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. (Ant/OL-17)

Baca Juga

Dok Istimewa

Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan, Perusahaan Logistik Gunakan Truk Listrik

👤Iis Zatnika 🕔Kamis 08 Juni 2023, 07:52 WIB
Kegiatan logistik dan kondisi lingkungan terkait erat, salah satu kasusnya adalah rob di Semarang, Jawa...
.

Kemenhub Komitmen Selesaikan 29 Proyek Strategis Nasional Sektor Transportasi Hingga 2024

👤Mediaindonesia.com 🕔Kamis 08 Juni 2023, 07:47 WIB
PSN yang dibangun adalah yang benar-benar berdampak langsung bagi penguatan ekonomi...
Dok.Ist

Elnusa Tebar Dividen 50% dari Laba

👤Media Indonesia 🕔Kamis 08 Juni 2023, 07:00 WIB
RUPST menyetujui pengangkatan Hera Handayani sebagai Direktur SDM  dan Umum Elnusa yang baru dan mengangkat kembali Agus Prabowo...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya