Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANK sentral di negara maju seperti The Fed dan European Central Bank menyatakan belum selesai risiko penaikan suku bunga. Mempertimbangkan dari dampak kebijakan The Fed ini, Bank Indonesia akan terus berupaya untuk menjaga stabilitasi nilai tukar rupiah
Dengan perkembangan inflasi Amerika yang masih tinggi karena dampak rambatan dari kenaikan harga upah, ada potensi tingkat suku bunga The Fed bisa menyentuh 5,25%. BI melihat kemungkinan pada akhir tahun The Fed belum akan menurunkan suku bunganya.
"Kami menyikapi dengan upaya kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk menjaga imported inflation tidak berdampak di dalam negeri," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada pertemuan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, Kamis (16/2).
Kedua, dengan twist operation, yaitu penjualan surat berharga negara (SBN) jangka pendek, agar imbal hasil SBN jangka pendek tetap menarik bagi masuknya investasi portofolio dan mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah.
Ketiga, melalui implementasi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). Kebijakan ini agar DHE lebih banyak mendukung ekonomi dalam negeri, khususnya untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
"Mekanismenya, eksportir menaruh term deposit ke perbankan, perbankan meneruskan itu ke Bank Indonesia, ditempatkan di rekening khusus. Jangka waktunya 1, 3, 6 bulan. Suku bunga kompetitif dengan suku bunga luar negeri," kata Perry. (OL-14)
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Pada September 2022, inflasi diproyeksikan akan sekitar 6,5%. Namun realisasinya 5,51%. Sedangkan inflasi inti akhir 2022 diperkirakan 4,61%, tetapi realisasinya 3,36%.
Beberapa jam kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka hijau yakni menguat 14,04 poin atau 0,20% ke posisi 6.876,3.
HARGA minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor merasa lebih nyaman tentang kenaikan suku bunga di masa depan.
HARGA emas turun pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (10/2/2023), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan selama tiga sesi berturut-turut
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan keputusan mempertahankan suku bunga acuan tetap konsisten dengan arah kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved