Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERBISNIS dengan cara konvensional yang hanya berorientasi pada profit tidak lagi dipandang sebagai cara terbaik dalam berbisnis.
Dalam berbisnis diperlukan suatu keseimbangan untuk mencapai profit sambil menjaga kelestarian lingkungan dan sosial. Hal inilah yang mencetuskan pentingnya Sustainable Enterpreneurship (SE).
Demikian benang merah yang terungkap dalam sharing session Sustainable Enterpreneurship in Achieving SDG's yang diselenggarakan PPM School of Management (PPM SoM), di Jakarta, Rabu (8/2).
Anggun Pesona Intan, Social Entrepreneurship Lecturer Core Faculty PPM School of Management, menyampaikan tren jumlah SE di Indonesia dapat dikatakan paling besar dibandingkan dengan negara lain.
Namun demikian, secara perbandingan antara jumlah SE daripada jumlah total populasi, Indonesia berada sedikit di bawah Filipina (0,13% : 0,16%).
"Hal ini menggambarkan bahwa terdapat potensi pengembangan SE di Indonesia untuk penyelesaiannya permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan," kata Anggun.
Menurut dia, tren work for impact saat ini akan menjadi masa depan di kemudian hari. "Bisnis akan kembali pada model triple bottom line dan dijadikan solusi dalam permasalahan ekonomi, lingkungan, dan sosial," ujar dia.
Baca juga: Apresiasi untuk Perusahaan yang Jalankan Program CSV dan SDGs
Maka itu, lanjut Anggun, perguruan tinggi dalam hal ini, PPM School of Management (Sekolah Tinggi Manajemen PPM) atau PPM Manajemen sebagai salah satu center of excellent dalam pengembangan ilmu dan diseminasi pengetahuan bagi para calon profesional muda menggelar sharing session Sustainable Enterpreneurship in Achieving SDG's.
Ini adalah salah satu rangkaian acara PPM School of Management yang berkolaborasi bersama dengan Teresa Chahihe (Senior Lecturer in Social Entrepreneurship Yale University).
Tujuannya, menggali tentang social enterpreneurship dan SDG's sustainability. Harapannya bisa menumbuhkan awareness bahwa sustainability dalam mencapai SDG's sudah dilakukan sejak lama, termasuk oleh perguruan tinggi.
"Dengan begitu, nantinya dapat mencetak mahasiswa sebagai agen perubahan setelah lulus kuliah, sehingga bisa peduli terhadap sustainability atau SDG'S," terang Anggun.
Targetnya, tambah dia, hasil sharing session akan dilaporkan ke pihak Aminef serta dipublikasikan kepada pemerintah dan pelaku usaha menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah kebijakan.
Senior Lecturer in Social Entrepreneurship Yale University, Teresa Chahihe, menjelaskan tidak semua mahasiswa perlu menjadi seorang wirausahawan dan memulai perusahaan mereka sendiri.
"Ada banyak kesempatan bagi mereka untuk bekerja di bisnis yang sudah ada serta menemukan cara-cara baru untuk melakukan hal-hal yang lebih berkelanjutan untuk lingkungan,” terang Teresa.
Sementara itu, President Director PT Martina Berto Bryan David Emil Tilaar mengapresiasi para anak muda yang memilih terjun pada bidang social entrepreneurship.
Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa karena selain berbisnis mereka turut menjaga lingkungan.
"Itu artinya bisnis zaman sekarang justru bisa mencari peluang untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, lingkungan, dan membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial," pungkas Brian. (RO/OL-09)
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
MEMASUKI usia ke-26 tahun, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang memasuki usia ke-26 tahun berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan mitra kerja.
PERUSAHAAN yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Penyebabnya, dampak pandemi covid-19, meningkatnya konflik, ketegangan geopolitik, dan kekacauan iklim yang menghambat kemajuan capaian SDGs.
QNET Indonesia terus melakukan edukasi pentingnya menjaga lingkungan dengan menggalakkan penanaman pohon di lingkungan sekolah
Pada pengujung rangkaian kegiatan SDGs perdana AEON Mall Indonesia ini digelar "Supogomi", yaitu aksi mengubah memungut sampah menjadi olahraga.
SEB bertema “Energizing Sustainable Community” ini bertujuan mendukung keterlibatan sekolah dan generasi muda dalam keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability).
Hingga akhir tahun 2022, total penurunan emisi mencapai 7,9 juta ton CO2e atau setara 31,06% dibandingkan dengan baseline emisi tahun 2010.
PT BKI sebagai induk Holding BUMN Jasa Survei/IDSurvey bersama kedua anggota lainnya meresmikan Program TJSL sarana air bersih dan paket sembako di Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved