Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Di tengah ekonomi yang diproyeksikan bertumbuh di atas 5% pada 2022, Indonesia ternyata masih menghadapi masalah kemiskinan dan pengangguran.
Badan Pusat Statistik mencatat, hingga November 2022, terdapat 8.42 juta pengangguran di Indonesia. Di lain sisi, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) juga menuturkan, 25.114 orang di Putus Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak menampik permasalahan tersebut, yang dianggap kontradiktif dengan slogan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah ke publik.
"Tadi disampaikan, kalau kemiskinan dan pengangguran naik di tengah pertumbuhan ekonomi. Itu tidak bisa ditampik, jadi jangan dipikir kita (pemerintah) hanya memikirkan masalah makro fiskal, kita juga memikirkan yang mikro. Memang, semua negara pasti mengalami shock. Pasti ada kontraksi. Pasti ada. Misalnya kita, ada PHK dari 7 juta sampai ke 9,7 juta orang," ungkap Sri Mulyani dalam kuliah umum perayaan hari ulang tahun Media Indonesia di Jakarta, Jumat (3/2).
Namun, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa, pemerintah telah berusaha untuk mengatasi masalah mikro ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat kecil, dengan mengucurkan APBN sebagai "shock breaker".
"Jadi, bagaimana kita memulihkannya. Anggaran untuk bantuan sosial bagi masyarakat, agar daya belinya meningkat. Jadi, jangan dianggap kita hanya mengurus yang besar, yang kecil kecil, kita juga masuk kesitu. Malahan, yang besar yang kita pajaki," tegas Sri Mulyani.
"Jadi, kalau tingkat kemiskinan bisa turun, itu karena presiden minta kita fokus kepada kemiskinan ekstrem. Jadi, APBN itu kita pakai untuk mengatasi kondisi ekonomi yang ada. Misalnya, melalui Kementerian PUPR, kita membangun infrastruktur. Jangan dianggap infrastruktur itu hanya jalan tol dan bendungan saja. Infrastruktur itu juga kan sanitasi, balai, dan hal hal kecil yang dapat membantu aktivitas ekonomi masyarakat," tuturnya. (OL-12)
Isu ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang cukup krusial. Hal ini disebabkan karena peran strategis Jawa Barat dalam perekonomian nasional.
Peserta program beasiswa PKW di LKP Karya Jelita ini, mendapatkan biaya pendidikan senilai Rp15 juta per-orang.
Adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung memicu berkurangnya angka pengangguran.
KEPUTUSAN Pemprov Jabar menutup aktivitas tambang di kawasan Padalarang dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, memicu ribuan orang terancam kehilangan pekerjaan.
DATA Badan Pusat Statistik menyebut pengangguran di Ibu Kota kini sebesar 10,95% atau setara 572.780 orang.
Ayep-Bobby juga keliling Kota Sukabumi di 90 titik dan berusaha menghadirkan solusi untuk berbagai masalah yang ada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved