NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (2/2) sore menguat. Ini didukung inflasi domestik yang menurun.
Kurs rupiah pada Kamis ditutup naik 87 poin atau 0,58% ke posisi 14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.975 per dolar AS. "Inflasi domestik juga menurun kemarin sehingga membatasi ruang penaikan BI7DRR (suku bunga acuan Bank Indonesia) kembali," kata analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Januari 2023 sebesar 0,34% month to month (mtm) yang dipicu oleh kenaikan harga sejumlah bahan makanan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun secara tahunan menjadi 5,28% year on year (yoy) pada Januari 2023 dari 5,51% yoy pada Desember 2022. Sedangkan inflasi inti sebesar 3,27% yoy atau lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 3,36% dan memberikan andil sebesar 2,14% pada inflasi Januari 2023.
Reny menuturkan penguatan rupiah juga didukung oleh penaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang sesuai ekspektasi pasar sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. The Fed juga mengindikasikan penaikan terbatas pada 2023 jika inflasi AS benar-benar menurun mendekati target 2%.
Bank sentral AS mengumumkan penaikan suku bunga 25 basis poin sesuai harapan setelah satu tahun penaikan yang lebih besar dan mengatakan telah melewati periode sulit dalam perang melawan tingkat inflasi yang tinggi. Namun pembuat kebijakan memproyeksikan peningkatan yang sedang berlangsung dalam biaya pinjaman masih diperlukan.
The Fed berharap dapat terus mendorong inflasi lebih rendah ke target 2,0% tanpa memicu resesi yang dalam atau menyebabkan penaikan substansial dalam tingkat pengangguran dari 3,5% saat ini, tingkat yang jarang terlihat dalam beberapa dekade terakhir. Inflasi, berdasarkan ukuran pilihan Fed, melambat ke tingkat tahunan 5,0% pada Desember. Pasar sekarang memperkirakan suku bunga dana The Fed mencapai puncaknya tepat di bawah 4,9% pada Juni, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya di puncak tepat di bawah 5,0%.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 14.875 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.835 per dolar AS hingga 14.889 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis naik ke posisi 14.868 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 14.991 per dolar AS. (OL-14)